Hasil sebuah penelitian baru mungkin akan membuat terkejut ibu-ibu yang baru punya anak dan para ayah baru yang gila kebersihan.
Menurut penelitian baru tersebut, paparan terhadap ketombe binatang, kotoran kecoa dan bakteri di dalam rumah lainnya dalam tahun pertama setelah lahir kelihatannya mengurangi peluang seseorang menderita alergi atau asma.
Para peneliti di Pusat Anak-anak Johns Hopkins menemukan bahwa paparan terhadap bahan-bahan alergen dalam tahun pertama kehidupan adalah penting agar paparan tersebut bermanfaat.
Studi-studi sebelumnya menemukan bahwa peluang anak-anak yang tumbuh di lahan pertanian untuk menderita alergi atau asma lebih kecil karena paparan mereka terhadap alergen sejak awal.
"Studi kami menunjukkan bahwa waktu paparan dini kelihatannya penting," ujar penulis utama studi Robert Wood, kepala divisi alergi dan imunologi di lembaga tersebut, dalam pernyataan yang dikeluarkan baru-baru ini.
"Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya respon-respon imunitas kita dibentuk dalam tahun pertama kehidupan, tapi juga bahwa beberapa jenis bakteria dan alergen memainkan peran penting dalam merangsang dan melatih sistem kekebalan untuk memiliki perilaku tertentu."
Para peneliti berharap penemuan ini akan mengarah pada cara-cara untuk mencegah alergi dan wheezing (mengi), yang dua-duanya merupakan prekursor asma.
Asma adalah salah satu penyakit anak-anak yang paling umum, mempengaruhi sekitar tujuh juta anak di Amerika Serikat.
Laporan studi ini diterbitkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology.
Menurut penelitian baru tersebut, paparan terhadap ketombe binatang, kotoran kecoa dan bakteri di dalam rumah lainnya dalam tahun pertama setelah lahir kelihatannya mengurangi peluang seseorang menderita alergi atau asma.
Para peneliti di Pusat Anak-anak Johns Hopkins menemukan bahwa paparan terhadap bahan-bahan alergen dalam tahun pertama kehidupan adalah penting agar paparan tersebut bermanfaat.
Studi-studi sebelumnya menemukan bahwa peluang anak-anak yang tumbuh di lahan pertanian untuk menderita alergi atau asma lebih kecil karena paparan mereka terhadap alergen sejak awal.
"Studi kami menunjukkan bahwa waktu paparan dini kelihatannya penting," ujar penulis utama studi Robert Wood, kepala divisi alergi dan imunologi di lembaga tersebut, dalam pernyataan yang dikeluarkan baru-baru ini.
"Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya respon-respon imunitas kita dibentuk dalam tahun pertama kehidupan, tapi juga bahwa beberapa jenis bakteria dan alergen memainkan peran penting dalam merangsang dan melatih sistem kekebalan untuk memiliki perilaku tertentu."
Para peneliti berharap penemuan ini akan mengarah pada cara-cara untuk mencegah alergi dan wheezing (mengi), yang dua-duanya merupakan prekursor asma.
Asma adalah salah satu penyakit anak-anak yang paling umum, mempengaruhi sekitar tujuh juta anak di Amerika Serikat.
Laporan studi ini diterbitkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology.