Tautan-tautan Akses

Sudan Selatan Ancam Aktivis HAM di Luar Negeri


Presiden Sudan Selatan Salva Kiir (foto: ilustrasi)
Presiden Sudan Selatan Salva Kiir (foto: ilustrasi)

Sebuah laporan baru menyatakan sejumlah wartawan Sudan Selatan, aktivis HAM dan anggota oposisi yang tinggal di luar negeri masih berisiko mendapat perlakuan kekerasan bahkan dibunuh oleh otoritas Sudan Selatan, terutama badan intelijen, National Security Service (NSS) negara itu.

Laporan sebanyak 43 halaman, “No Refuge: South Sudan's Targeting of Refugee Human Rights Defenders,” disusun oleh beberapa kelompok HAM berbasis di Irlandia, Frontline Defenders, yang berisi kesaksian 14 pembela HAM Sudan Selatan yang tinggal di Kenya, Uganda dan Tanzania.

Kepada VOA, Adam Shapiro, kepala komunikasi "Frontline Defenders" dalam South Sudan in Focus mengemukakan ketika para pembela HAM meninggalkan Sudan Selatan untuk mencari perlindungan, tidak ada jaminan keselamatan bagi mereka.

“Gambaran yang dijelaskan dalam penelitian ini tidak diragukan lagi. NSS Sudan Selatan mampu bahkan sangat berkeinginan untuk membungkam masyarakat sipil ketika para pembela HAM meninggalkan Sudan Selatan. Badan itu menciptakan rasa takut dan saling tidak percaya di antara para pengungsi pembela hak asasi manusia di negara-negara tetangga,” kata Shapiro.

Laporan itu mendokumentasikan contoh-contoh pengawasan, baik digital maupun fisik; gangguan pada saat protes secara damai dilakukan; upaya menculik dan mendeportasi para pembela HAM ke Sudan Selatan; dan upaya berbagi informasi dengan personel kedutaan Sudan Selatan, yang bertujuan menarget para aktivis tersebut.

Sudan Selatan in Focus menghubungi beberapa pejabat pemerintah untuk menanggapi laporan tersebut namun tidak mendapat tanggapan apa pun. [mg/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG