Pada bulan Mei 2017, ketika meningkatkan kampanye militer dua tahunnya di Yaman, Arab Saudi menghadapi kemungkinan pemutusan penjualan senjata dari Amerika.
Resolusi bipartisan yang dilakukan oleh tiga senator, mengancam untuk memblokir penjualan amunisi yang dapat dipandu ketepatannya dan senjata-senjata lain ke Arab Saudi, yang merupakan bagian dari paket senjata bernilai 110 miliar dolar, yang telah dirundingkan oleh Presiden Donald Trump dengan para pemimpin Arab Saudi beberapa hari sebelumnya.
Untuk mengatasi tentangan dari ketiga senator itu, Arab Saudi melirik sejumlah perusahaan di Washington DC yang biasa digunakan untuk melobi anggota Kongres. Di antaranya adalah Marc Lampkin, pelobi Partai Republik dan mitra di Browstein Hyatt Farber Schreck, salah satu dari dua puluh perusahaan yang mewakili kepentingan Arab Saudi di Amerika.
Selama beberapa minggu, Lampkin, yang mantan penasehat mantan Ketua DPR John Boehner, menelpon atau mengirim email ke kantor beberapa senator Partai Republik sebanyak lebih dari 20 kali untuk membahas “mosi untuk tidak menyetujui penjualan amunisasi tepat sasaran” itu; demikian menurut arsip-arsip yang ada di Departemen Kehakiman.
Salah satu yang paling sering didekati Lampkin adalah kantor Tim Scott, senator faksi Republik dari negara bagian South Carolina. Menurut catatan lobi Browstein Hyatt Farber Schreck, pada tanggal 16 Mei, dalam salah satu dari tiga telpon yang dilakukannya ke kantor Scott itu, Lampkin membahas tentang resolusi itu dengan direktur urusan perundang-undangan di kantor Scott, Charles Cogar. Lampkin kemudian melaporkan telah menyumbang dua ribu dolar kepada Komite Aksi Politik Tom Scott pada hari yang sama, yaitu 16 Mei.
Kurang dari satu bulan kemudian, Scott bergabung bersama dengan 52 senator lainnya, memutuskan untuk mencabut resolusi itu, meskipun sebelumnya ia pernah menentang kepentingan Arab Saudi dalam setidaknya satu kesempatan.
Itulah salah satu dari sepuluh babak dimana pelobi yang bekerja untuk Arab Saudi mendekati anggota-anggota Kongres atas nama kerajaan itu tahun lalu, dan pada hari yang sama memberikan sumbangan pada kampanye politik mereka; demikian menurut penelitian terbaru yang dilakukan Ben Freeman, Direktur Foreign Influence Transparency Initiative di Center for International Policy.
CIP Siap Rilis Laporan Kajian tentang Pengaruh Asing dalam Kebijakan Amerika Minggu Depan
Aturan hukum di Amerika memungkinkan pemerintah negara asing dan entitas lain melobi anggota Kongres dan pejabat pemerintah Amerika, tetapi melarang warga asing memberikan kontribusi untuk kampanye politik Amerika.
Temuan Freeman, yang didasarkan pada data tahun 2017, akan muncul dalam laporan penelitian tentang operasi pengaruh Arab Saudi di Amerika, yang akan dirilis minggu depan. Freeman membahas sejumlah temuannya dengan VOA menjelang dilirisnya laporan tersebut.
Secara keseluruhan Freeman mendapati beberapa pelobi yang bekerja untuk kepentingan Arab Saudi, telah membuat sumbangan kampanye pada tahun 2017 sebesar lebih dari dua juta dolar, termasuk hampir 400 ribu bagi kampanye sedikitnya 75 anggota Kongres yang mereka kontak atas nama kerajaan itu. Mereka yang menerima sumbangan itu mewakili “siapa” yang ada dalam daftar anggota Kongres, dengan jumlah yang hampir berimbang antara Partai Republik dan Partai Demokrat, ujar Freeman.
‘’Ini adalah salah satu dari beberapa masalah non-partisan di Amerika sebenarnya,” tegas Freeman.
Ditambahkannya, sejumlah anggota berpengaruh di Komite Hubungan Luar Negeri Senat dan Komite Urusan Luar Negeri DPR, juga pemimpin kedua partai politik, juga pernah dihubungi dan mendapat sumbangan.
Freeman menolak mengungkapkan daftar lengkapnya, tetapi mengatakan bahwa itu mencakup Senator Bob Corker, Senator Angus King, Senator Claire McCaskill dan mendiang Senator John McCain. Juga wakil-wakil di DPR antara lain Nancy Pelosi, Devin Nunes dan Ed Royce. [em]