Maskapai penerbangan murah atau low cost carrier, Super Air Jet, mengatakan akan segera beroperasi dengan membidik pasar milenial di Indonesia yang terobsesi dengan teknologi dan memiliki kecenderungan untuk bepergian.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Eksekutif ‘Super Air Jet’ Ari Azhari, Senin (3/5).
Sumber-sumber mengatakan maskapai penerbangan itu ini memiliki kaitan dengan Lion Air Group, meskipun tidak diketahui apakah kepemilikannya tumpang-tindih.
Azhari pernah menjadi manajer umum Lion Air Group dan pernyataan tentang peluncuran Super Air Jet diberikan kepada Reuters oleh juru bicara Lion Air. Juru bicara itu tidak menanggapi pertanyaan tentang hubungannya dengan Lion Air.
Azhari dalam sebuah pernyataan mengatakan, ‘Super Air Jet’, yang sedang dalam proses mendapatkan izin terbang, pada tahap awal akan menerbangkan pesawat Airbus SE A320 berkapasitas 180 kursi dan fokus pada rute domestik sebelum kemudian melakukan ekspansi internasional.
“Super Air Jet didirikan atas dasar optimisme bahwa peluang pasar khususnya penerbangan domestik di Indonesia masih ada dan terbuka lebar,” ujarnya. "Ada permintaan yang sangat kuat dari masyarakat untuk perjalanan udara saat ini, terutama dari kaum milenial."
Super Air Jet mengatakan penerbangan perdananya dijadwalkan untuk "dalam waktu dekat.”
Seorang juru bicara Kementerian Perhubungan mengatakan masih ada beberapa proses yang harus diselesaikan sebelum izin dikeluarkan. Belum jelas apakah izin akan keluar pada akhir paruh pertama.
Analis penerbangan independen Brendan Sobie mengatakan Super Air Jet dapat memanfaatkan tarif sewa murah karena pandemi mempersulit perusahaan penyewaan pesawat atau lessor untuk menyewakan kembali armadanya ketika masa sewa habis.
Menurut perusahaan data OAG, Indonesia saat ini merupakan pasar penerbangan terbesar keenam di dunia berdasarkan kapasitas. [ah/au/ft]