Bekerja sama dengan Persatuan Layang-layang Surabaya (Perlabaya), pemerintah kota Surabaya menggelar Festival Layang-layang 2012 selama satu hari penuh Minggu (9/9) di area Kenpark, Pantai Ria Kenjeran.
Ketua Harian Perlabaya Agung Setiyowododo mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan melestarikan budaya Indonesia melalui layang-layang, yang mulai dilupakan oleh masyarakat jaman moderen.
“Jadi kami ingin melestarikan budaya yang selama ini mungkin agak berkurang. Kami ingin melestarikan seperti beberapa tahun silam, yang selalu ramai seperti itu. Kami ingin mengikuti daerah lain, yang layang-layang ini sudah menjadikan sesuatu kegiatan musiman, diikuti semua masyarakat yang ramai sekali,” ujar Agung.
Merupakan festival ke-15 yang pernah diadakan, acara ini dihadiri oleh 60 peserta dari 10 kota di Jawa. Berbagai bentuk layang layang ditampilkan, seperti karakter pahlawan, tokoh kartun, hingga model-model yang menampilkan ciri khas kedaerahan. Selain itu juga terdapat karakter wayang dan aneka binatang yang dibuat dengan sangat indah.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan Festival Layang-layang diharapkan dapat menjadi acara rutin berskala internasional, "dengan menyiapkan lokasi serta format lomba yang lebih baik untuk menjadi daya tarik para penggiat layang-layang."
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, meski belum menjadi prioritas tujuan wisata, kegiatan semacam Festival Layang-layang diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan kunjungan wisata, bagi wisatawan saat berkunjung atau singgah di Surabaya.
"Meski kebanyakan pengunjung Surabaya adalah untuk transit, tapi jika atraksi wisata dikemas lebih baik, diharapkan akan mengundang banyak wisatawan," ujar Wiwiek.
Ketua Harian Perlabaya Agung Setiyowododo mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan melestarikan budaya Indonesia melalui layang-layang, yang mulai dilupakan oleh masyarakat jaman moderen.
“Jadi kami ingin melestarikan budaya yang selama ini mungkin agak berkurang. Kami ingin melestarikan seperti beberapa tahun silam, yang selalu ramai seperti itu. Kami ingin mengikuti daerah lain, yang layang-layang ini sudah menjadikan sesuatu kegiatan musiman, diikuti semua masyarakat yang ramai sekali,” ujar Agung.
Merupakan festival ke-15 yang pernah diadakan, acara ini dihadiri oleh 60 peserta dari 10 kota di Jawa. Berbagai bentuk layang layang ditampilkan, seperti karakter pahlawan, tokoh kartun, hingga model-model yang menampilkan ciri khas kedaerahan. Selain itu juga terdapat karakter wayang dan aneka binatang yang dibuat dengan sangat indah.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan Festival Layang-layang diharapkan dapat menjadi acara rutin berskala internasional, "dengan menyiapkan lokasi serta format lomba yang lebih baik untuk menjadi daya tarik para penggiat layang-layang."
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, meski belum menjadi prioritas tujuan wisata, kegiatan semacam Festival Layang-layang diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan kunjungan wisata, bagi wisatawan saat berkunjung atau singgah di Surabaya.
"Meski kebanyakan pengunjung Surabaya adalah untuk transit, tapi jika atraksi wisata dikemas lebih baik, diharapkan akan mengundang banyak wisatawan," ujar Wiwiek.