Sebuah surat kabar Hong Kong menarik komik strip politik populer yang telah terbit puluhan tahun setelah para pejabat pemerintah menuduhnya mencemarkan citra pemerintah dan menyesatkan publik. Ini dianggap luas sebagai langkah lain dalam pengikisan kebebasan di Hong Kong di bawah UU keamanan nasional yang kontroversial.
Ming Pao, surat kabar berbahasa Mandarin yang dihormati, Kamis (11/5) mengatakan akan berhenti menerbitkan kartun karya Wong Kei-kwan, yang lebih dikenal dengan nama pena “Zunzi” mulai Minggu.
“Ming Pao berterima kasih kepada Zunzi karena bersama kami telah menyaksikan perubahan masa dalam 40 tahun terakhir,” kata harian itu dalam sebuah pernyataan.
Buku-buku Wong juga ditarik dari perpustakaan umum, lapor media lokal.
Pencarian “Zunzi” di katalog perpustakaan umum Hong Kong tidak membuahkan hasil pada hari Jumat. Departemen pemerintah yang bertanggung jawab atas perpustakaan umum memberitahu Ming Pao bahwa buku-buku diperiksa secara rutin dan buku yang dituduh melanggar keamanan nasional atau UU Hong Kong akan disingkirkan.
Selama empat dekade kariernya, Wong, 68, dikenal karena sketsa satirenya, yang menyindir tokoh-tokoh politik mulai dari periode kolonial Inggris hingga era pemerintahan China setelah penyerahan kedaulatannya pada tahun 1997. Kartunnya diterbitkan Ming Pao sejak 1983 dan sebagian juga tampil di Apple Daily dan majalah Next yang ditutup setelah UU keamanan nasional diberlakukan.
“Ini adalah hasil perkembangan situasi secara bertahap – ini merupakan keputusan bersama,” kata Wong dalam tanggapan yang disampaikan secara hati-hati. “Untuk mempertahankan ‘satu negara dua sistem’ tidak berubah lebih sulit daripada membangun roket di halaman belakang rumah kita.”
China telah berjanji untuk mempertahankan cara hidup Hong Kong tidak berubah selama 50 tahun di bawah pengaturan ‘satu negara dua sistem’ sewaktu bekas koloni Inggris itu diserahkan ke kekuasaannya pada tahun 1997. Tetapi China telah dikritik luas karena mengikis kebebasan Hong Kong dengan memaksakan penerapan UU keamanan nasional di Hong Kong.
Para pengamat mengatakan mereka khawatir mengenai Wong, karena kartunnya telah enam kali disensor oleh para pejabat pemerintah dalam enam bulan terakhir, termasuk polisi dan Biro Keamanan.
Kritik terakhir berasal dari Menteri Urusan Dalam Negeri dan Pemuda Alice Mak, yang menyebut sebuah kartun strip Wong “memutarbalik” dan “tidak etis.” Stripnya, yang diterbitkan Selasa, memperlihatkan seorang lelaki mengatakan wakil-wakil masyarakat Hong Kong akan dipilih “selama pemimpin mendapati mereka cocok” meskipun mereka tidak lolos ujian dan pemeriksaan kesehatan.
Strip ini menyusul pengumuman pemerintah mengenai perombakan pemilihan dewan distrik yang secara drastis mengurangi jumlah anggota yang dipilih menjadi hanya seperlimanya, dengan selebihnya ditunjuk oleh pemerintah atau dipilih oleh komite yang beranggotakan tokoh-tokoh propemerintah. [uh/lt]
Forum