Warga Hong Kong berdiri dalam antrean panjang di kios-kios koran Selasa pagi untuk membeli tabloid surat kabar prodemokrasi Apple Daily, satu hari setelah penerbitnya ditangkap karena melanggar undang-undang keamanan nasional baru yang diberlakukan oleh China.
Penerbit surat kabar itu mencetak 500 ribu eksemplar untuk edisi Selasa, sedikitnya empat kali lipat daripada biasanya, dengan halaman depan yang memuat judul "Apple Daily Will Fight On", atau "Apple Daily akan Terus Berjuang". Meskipun dicetak dalam jumlah besar, surat kabar di kios-kios itu banyak yang laku semua dalam waktu beberapa jam.
Judul itu dipicu oleh penangkapan Jimmy Lai, pemilik Next Digital, perusahaan induk Apple Daily. Surat kabar itu hari Minggu menyatakan Lai, yang berusia 72 tahun, dibawa dari rumahnya karena dicurigai bersekongkol dengan negara asing. Ia adalah satu dari tujuh orang yang ditangkap hari Minggu, termasuk dua putra Lai dan beberapa eksekutif Next Digital.
Lebih dari 200 petugas keamanan memasuki kantor pusat Next Digital beberapa jam setelah Lai ditangkap dan menggeledah dokumen para wartawan dalam penggerebekan yang ditayangkan langsung oleh surat kabar itu di situs internetnya.
Hingga Senin malam, tiga orang lainnya telah ditangkap, termasuk Agnes Chow, aktivis prodemokrasi berusia 23 tahun dan mantan pemimpin Demosisto, partai politik yang didirikan sesama aktivis, Joshua Wong. Partai itu dibubarkan tidak lama setelah UU keamanan baru mulai berlaku bulan lalu. [uh/ab]