Hanya 10 konflik bersenjata yang menyebabkan 80 persen korban jiwa di seluruh dunia, menurut sebuah laporan baru yang dirilis hari Selasa (9/5).
Institut Internasional untuk Studi Strategis atau IISS mengatakan, warga sipil yang terperangkap dalam konflik di seluruh dunia terus menderita, dalam laporannya Survei Konflik Bersenjata 2017.
Jumlah korban tewas akibat konflik bersenjata 157.000 tahun lalu, turun dari 167.000 pada tahun 2015.
Menurut laporan tersebut, perang di Suriah merupakan konflik paling mematikan di dunia untuk tahun kelima berturut-turut. Namun, di luar dugaan tempat kedua diduduki Meksiko, yang perangnya melawan kartel penjahat menewaskan 23.000 orang tahun lalu.
"Jumlah korban tewas dalam konflik Meksiko melampaui Afghanistan dan Somalia," kata John Chipman, yang memimpin IISS.
"Lebih mengejutkan lagi, hampir semua kematian itu disebabkan oleh senjata ringan. Meksiko adalah konflik tanpa artileri, tank atau pesawat tempur," tambah Chipman.
Selain Suriah dan Meksiko, konflik paling mematikan terjadi di Irak, Afghanistan, Yaman, Somalia, Sudan, Turki, Sudan Selatan dan Nigeria. [ps/al]