Pesawat-pesawat tempur Israel menembakkan sejumlah misil ke pelabuhan Latakia Selasa pagi (7/12), menghantam beberapa peti kemas dan memicu kebakaran besar, kata media pemerintah Suriah.
Itu adalah serangan yang jarang terjadi terhadap pelabuhan kota itu, fasilitas penting di mana banyak impor Suriah dibawa ke negara yang dilanda perang tersebut.
Media pemerintah Suriah mengutip seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa beberapa misil menghantam area peti kemas di pelabuhan, dan menyebabkan beberapa di antaranya terbakar.
Tidak ada korban jiwa dari serangan udara tersebut, menurut pejabat tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
TV pemerintah Suriah melaporkan bahwa lima ledakan terdengar di pelabuhan. Api besar meletus di area peti kemas, dan sejumlah mobil pemadam kebakaran bergegas dikerahkan ke pelabuhan itu.
Tidak ada komentar dari militer Israel, yang telah melakukan ratusan serangan udara terhadap sasaran-sasaran di kawasan Suriah yang dikontrol pemerintah selama perang saudara 10 tahun, tetapi jarang mengakui atau membahas operasi-operasi semacam itu.
Beberapa serangan di masa lalu menarget bandara utama di ibu kota Suriah, Damaskus.
Meski demikian, Israel pernah mengakui bahwa mereka menarget pangkalan milisi-milisi sekutu Iran, seperti kelompok militan Hezbullah Libanon yang mengerahkan para pejuangnya di Suriah. Israel mengatakan, mereka menyerang pengiriman-pengiriman senjata yang diyakini ditujukan untuk kelompok-kelompol milisi itu.
Hezbullah bertempur di pihak pasukan Presiden Suriah Bashar Assad dalam perang yang dimulai setelah tindakan keras militer terhadap protes yang diilhami gerakan Musim Semi Arab yang menyerukan penggulingannya.
Israel mengatakan kehadiran Iran di perbatasan utara adalah pelanggaran, dan membenarkan serangannya terhadap fasilitas-fasilitas militer dan senjata di dalam wilayah Suriah. [ab/lt]