Pemerintah Suriah hari Senin mengatakan tidak akan berdialog dengan kelompok oposisi sebelum militernya bisa menumpas pemberontak – pertanda terbaru Presiden Bashar al-Assad bertekad menyelesaikan krisis lewat medan perang meskipun akan memakan lebih banyak korban jiwa.
Pernyataan itu diungkapkan sehari setelah para aktivis melaporkan Agustus adalah bulan yang memakan korban jiwa terbanyak sejak pergolakan pecah pada Maret 2011.
Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoebi berbicara hari Senin dalam jumpa pers di Damaskus. Ia mengatakan tidak akan ada dialog dengan oposisi sebelum pihak militer Suriah merebut kendali keamanan dan stabilitas di seluruh penjuru negara itu.
Pihak oposisi menolak dialog apapun dengan rezim itu selama Assad masih berkuasa.
Muhieddine Lathkani, tokoh oposisi Suriah yang tinggal di Inggris, menanggapi pernyataan menteri itu dengan mengatakan “kunci bagi dialog adalah turunnya Assad dan dibubarkannya semua badan keamanan rezim itu yang sudah melakukan berbagai tindak kejahatan".
Sementara itu, para aktivis Suriah mengatakan serangan udara pemerintah menewaskan paling tidak 18 orang di sebuah perumahan di bagian utara negara itu, sementara sebuah bom mobil menewaskan lima orang di pinggiran Damaskus.
Para aktivis itu mengatakan perempuan dan anak-anak termasuk korban tewas dalam serangan udara Senin di kota al-Bab. Mereka mengatakan banyak lainnya dikhawatirkan tewas dibawah reruntuhan rumah-rumah yang rusak.
Mereka mengatakan bom mobil di distrik Jaramana juga melukai paling tidak 27 orang.
Sementara itu, utusan damai internasional Lakhdar Brahimi mengatakan dalam wawancara dengan BBC bahwa ia menghadapi tugas yang hampir mustahil dalam menyelesaikan konfik Suriah. Konflik ini sudah berlangsung selama 18 bulan antara pemerintah Presiden Bashar al-Assad dan pemberontak yang ingin mengakhiri 11 tahun kekuasaan otoriternya.
Pernyataan itu diungkapkan sehari setelah para aktivis melaporkan Agustus adalah bulan yang memakan korban jiwa terbanyak sejak pergolakan pecah pada Maret 2011.
Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoebi berbicara hari Senin dalam jumpa pers di Damaskus. Ia mengatakan tidak akan ada dialog dengan oposisi sebelum pihak militer Suriah merebut kendali keamanan dan stabilitas di seluruh penjuru negara itu.
Pihak oposisi menolak dialog apapun dengan rezim itu selama Assad masih berkuasa.
Muhieddine Lathkani, tokoh oposisi Suriah yang tinggal di Inggris, menanggapi pernyataan menteri itu dengan mengatakan “kunci bagi dialog adalah turunnya Assad dan dibubarkannya semua badan keamanan rezim itu yang sudah melakukan berbagai tindak kejahatan".
Sementara itu, para aktivis Suriah mengatakan serangan udara pemerintah menewaskan paling tidak 18 orang di sebuah perumahan di bagian utara negara itu, sementara sebuah bom mobil menewaskan lima orang di pinggiran Damaskus.
Para aktivis itu mengatakan perempuan dan anak-anak termasuk korban tewas dalam serangan udara Senin di kota al-Bab. Mereka mengatakan banyak lainnya dikhawatirkan tewas dibawah reruntuhan rumah-rumah yang rusak.
Mereka mengatakan bom mobil di distrik Jaramana juga melukai paling tidak 27 orang.
Sementara itu, utusan damai internasional Lakhdar Brahimi mengatakan dalam wawancara dengan BBC bahwa ia menghadapi tugas yang hampir mustahil dalam menyelesaikan konfik Suriah. Konflik ini sudah berlangsung selama 18 bulan antara pemerintah Presiden Bashar al-Assad dan pemberontak yang ingin mengakhiri 11 tahun kekuasaan otoriternya.