Sutradara asal Bosnia, Jasmila Zbanic, yang menggarap "Quo Vadis, Aida?" mengatakan, ia merasa “terhormat dan bersyukur” atas nominasi film tersebut untuk Piala Oscar tahun ini.
"Seluruh kru film merasa senang luar biasa. Terima kasih banyak. Bagi kami, ini bukan film biasa. Ini adalah pengingat mengenai apa yang terjadi di Srebrenica, genosida yang terjadi di Bosnia pada tahun 1995 dan seluruh genosida yang pernah dan yang sedang terjadi pada saat ini, seharusnya tidak boleh dilupakan atau disangkal," komentarnya.
Film "Quo Vadis, Aida?" mengangkat kisah tentang Aida, penerjemah PBB untuk Bosnia yang tinggal di kota kecil Srebrenica. Ketika tentara Serbia merebut kota itu, keluarga Aida termasuk di antara ribuan warga yang mencari perlindungan di kamp PBB.
Sebagai seorang penerjemah, Aida ikut menjadi orang “dalam” untuk negosiasi dan harus memutuskan bagaimana ia akan menggunakan informasi penting yang dirahasiakan itu untuk dapat memberi kebebasan atau malah membawa kematian bagi rakyatnya.
"Kami benar-benar berharap bahwa orang yang menonton film ini dapat memahami apa yang terjadi di Srebrenica dan dapat mengerti satu sama lain dengan lebih baik," imbuhnya.
Di kategori film drama internasional, "Quo Vaids, Aida?" akan bersaing dengan Another Round (Denmark), Better Days (Hong Kong), Collective (Romania) dan The Man Who Sold His Skin (Tunisia). [lj/uh]