Juru bicara Presiden Nigeria Garba Shehu mengatakan Swiss akan segera mengembalikan sekitar US$321 juta ke Nigeria menyusul kesepakatan antara pemerintah kedua negara.
Kesepakatan itu ditandatangani Selasa (8/3) oleh Jaksa Agung Nigeria Abubakar Malami dan Menteri Luar Negeri Swiss Didier Burkhalter di Abuja.
Uang itu sisa dana yang disimpan mantan penguasa militer Sani Abacha di bank-bank Swiss. Shehu berharap dana dikembalikan segera. Tetapi sebagian warga Nigeria skeptis sisa dana Abacha itu akan dimanfaatkan dengan baik. Mereka mengatakan uang yang dipulangkan sebelumnya telah dicuri atau tidak digunakan untuk kepentingan rakyat.
Pemerintahan Presiden Muhammadu Buhari dengan kebijakan tidak menolerir korupsi, transparansi dan tuntutan pertanggungjawaban, menurut Shehu, merebut kepercayaan masyarakat internasional guna membantu negara Afrika Barat itu mendapatkan lagi dana masyarakat yang tersedot ke luar negeri.
Sejumlah warga Nigeria mengatakan pemerintah tampaknya kehilangan semangat untuk mengupayakan pengembalian uang rakyat yang dicuri yang diduga dibawa ke luar negeri oleh pejabat-pejabat senior.
Mereka mengatakan pemerintah mengumumkan milyaran dolar dibawa keluar negeri, tetapi tidak bicara apa-apa tentang proses pengembalian dana tersebut. Mereka menuntut tindakan yang lebih dari pemerintah untuk mendapatkan lagi uang itu.
Shehu mengatakan pemerintah terus berupaya mengembalikan dana yang dicuri meskipun dihadang tantangan. Menurutnya, perlu kemauan politik sebagian pemimpin negara tempat uang itu disimpan dan dialihkan guna membantu Nigeria mendapatkan lagi dana itu. Ditambahkannya, negara itu membutuhkan uang guna membangun lebih banyak infrastruktur di antara prioritas lain pemerintah untuk memperbaiki kondisi kehidupan rakyat Nigeria.[ka/al]
