Ratusan tewas di utara kota Zaria bulan lalu setelah pertempuran pecah antara kelompok Gerakan Islam di Nigeria, IMN, dan militer Nigeria setelah pengunjuk rasa IMN memblokir konvoi kepala angkatan bersenjata, Jenderal Tukur Buratai.
Militer Nigeria mengatakan, penutupan jalan itu adalah upaya untuk membunuh Buratai dan tentaranya hanya membela diri mereka sendiri. Tetapi IMN mengklaim anggota kelompoknya diburu oleh pasukan militer, lama setelah jenderal itu meninggalkan daerah itu, menyusul penghancuran masjid mereka, yang melukai dan menangkap pemimpin mereka, Sheikh Ibrahim Al Zakzaky.
Gubernur negara bagian Kaduna, Nasir el-Rufai telah membentuk komisi penyelidikan atas penembakan itu. Namun juru bicara IMN Ibrahim Musa mengatakan, "kelompok itu tidak akan ikut ambil bagian sampai Zakzaky dibebaskan."
"Kami ingin pemimpin kami segera dibebaskan karena hanya dialah yang berada dalam posisi terbaik untuk menjelaskan beberapa hal lain yang mungkin ingin diketahui oleh komisi secara keseluruhan," kata Musa.
Ia juga keberatan dengan pernyataan el-Rufai tentang kelompok itu, Musa menuduh pemerintah menunjukkan sikap berat sebelah terhadap IMN dan hal itu akan mempengaruhi kenetralan komisi.
"Kami tidak bisa mengharapkan sikap netral dan keadilan dari komisi hukum ini," kata Musa. Seorang juru bicara pemerintah negara bagian Kaduna tidak mau berkomentar. [ps/jm]