Perkiraan yang dilakukan hari Minggu malam menunjukkan presiden Boris Tadic dari Partai Demokrat berada hanya sedikit di depan penantang utamanya Tomislav Nikolic dari Partai Progresif Serbia yang nasionalis.
Hasil penghitungan suara sementara itu menunjukkan tidak seorangpun yang mendapat 30 persen suara, sehingga Tadic dan Nikolic akan berhadapan lagi dalam pemilihan ronde kedua tanggal 20 Mei.
Kedua calon presiden itu sama-sama mendukung keanggotaan Serbia dalam Uni Eropa, tapi Nikolic agaknya berusaha memanfaatkan kemarahan rakyat atas buruknya perekonomian dan tingkat pengangguran yang mencapai 24 persen.
Pemilih Serbia juga memberikan suara dalam pemilihan anggota DPR dan pejabat lokal, dan warga serbia yang tinggal di Kosovo yang bersebelahan, juga memberikan suara hari Minggu. Hasil pemilihan itu bisa mendorong usaha Serbia menjadi anggota Uni Eropa dan rekonsiliasi dengan tetangganya, Kosovo. Serbia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo.
Hasil penghitungan suara sementara itu menunjukkan tidak seorangpun yang mendapat 30 persen suara, sehingga Tadic dan Nikolic akan berhadapan lagi dalam pemilihan ronde kedua tanggal 20 Mei.
Kedua calon presiden itu sama-sama mendukung keanggotaan Serbia dalam Uni Eropa, tapi Nikolic agaknya berusaha memanfaatkan kemarahan rakyat atas buruknya perekonomian dan tingkat pengangguran yang mencapai 24 persen.
Pemilih Serbia juga memberikan suara dalam pemilihan anggota DPR dan pejabat lokal, dan warga serbia yang tinggal di Kosovo yang bersebelahan, juga memberikan suara hari Minggu. Hasil pemilihan itu bisa mendorong usaha Serbia menjadi anggota Uni Eropa dan rekonsiliasi dengan tetangganya, Kosovo. Serbia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo.