Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mendesak China, Rabu (22/1) agar merilis semua informasi tentang wabah virus baru dan bekerja sama dengan Taiwan untuk menghentikan penyebarannya.
Atas desakan China, Taiwan bukan anggota Organisasi Kesehatan Dunia dan tidak diizinkan berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan organisasi itu. Namun, sejumlah besar orang Taiwan melakukan perjalanan ke China, di mana ratusan orang jatuh sakit dan sembilan orang meninggal dalam wabah yang tampaknya berasal dari kota Wuhan.
Walaupun ada pembatasan-pembatasan oleh Beijing, Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan mengatakan awal bulan ini bahwa pada tanggal 15 Januari lalu pihaknya diberitahu oleh lembaga serupa di China tentang wabah tersebut. Dikatakan bahwa lembaga itu telah mengirim dua ahli ke Wuhan untuk mengunjungi fasilitas perawatan kesehatan untuk “lebih memahami proses pengobatan kasus-kasus tersebut.”
Tsai tidak menyebutkan interaksi itu dalam konferensi persnya, Rabu (22/1).
“Saya terutama ingin mendesak China, sebagai anggota komunitas internasional, agar memenuhi tanggung jawabnya dengan membuat situasi wabah ini transparan, dan agar berbagi informasi yang akurat tentang wabah ini dengan Taiwan,” kata Tsai kepada para wartawan.
Satu kasus virus Corona yang sebelumnya tidak diketahui telah dikukuhkan ditemukan di Taiwan dan yang lainnya di Macau, Korea Selatan, Jepang, Thailand dan Amerika Serikat. Pasien Taiwan, seorang wanita pengusaha yang baru saja kembali dari Wuhan, kini sedang dalam pemulihan, kata Tsai. [lt/ab]