Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pada Sabtu (8/4) bahwa Taipei akan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dan negara demokratis lainnya saat pulau itu menghadapi "ekspansi otoriter yang berkelanjutan" dari China.
Beijing mengumumkan pihaknya menggelar latihan militer tiga hari di sekitar Taiwan pada Sabtu (8/4), menyebutnya sebagai "peringatan keras" kepada Taipei setelah Tsai bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di Los Angeles pada awal pekan ini.
Beberapa jam setelah Beijing mengumumkan latihan tersebut, Tsai bertemu dengan delegasi kongres AS di Taipei yang dipimpin oleh Ketua Komite Urusan Luar negeri DPR Michael McCaul.
"Dalam beberapa tahun terakhir kami terus menghadapi ekspansionisme otoriter," kata Tsai pada pertemuan tersebut.
“Kerja sama antarnegara demokratis menjadi semakin penting. Kami akan terus bekerja sama dengan AS dan negara-negara lain yang berpikiran sama untuk bersama-sama mempertahankan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi,” tambahnya.
McCaul mengatakan Washington bekerja untuk segera memasok senjata ke Taiwan. Ia sendiri merupakan sosok yang mengawasi semua penjualan peralatan militer AS ke negara-negara asing.
"Kami melakukan semua yang kami bisa di Kongres untuk mempercepat penjualan ini dan mendapatkan senjata yang Anda butuhkan untuk mempertahankan diri, dan kami akan memberikan pelatihan kepada militer Anda, bukan untuk perang, tetapi untuk perdamaian," katanya. [ah/ft]
Forum