Taiwan kini menghadapi sumber tekanan baru dari saingannya China sementara pemerintah komunis itu semakin sering mengerahkan pesawat militer mengitari pulau tersebut, suatu tantangan terhadap angkatan bersenjata Taiwan.
Pesawat-pesawat dari China terbang dekat Taiwan bulan November dan Desember, yang pekan lalu meningkatkan keprihatinan di kantor presiden di Taipei. Dalam dua tahun ini, satuan–satuan militer China telah 10 kali pesawat militernya terbang di dekat zona pertahanan udara Taiwan, demikian menurut perkiraan Andrew yang mantan menteri pertahanan Taiwan.
China menganggap Taiwan yang pemerintahannya berdiri sendiri adalah bagian dari wilayahnya yang harus kelak disatukan dengan China. Para pejabat di Beijing tidak senang terhadap Presiden Taiwan Tsai Ing-wen karena tidak menerima azas “satu-China,” yang akan mengikat kedua pihak di bawah satu bendera, sebagai salah satu syarat untuk mengadakan pembicaraan.
China melakukan penerbangan jarak jauh itu antara lain untuk memperingatkan Taiwan sebagai peringatan agar jangan membuat upaya menuju kemerdekaan resmi yang berisiko menghadapi serangan militer, kata para analis.
“Mereka akan berusaha menguji tekad pemerintah Taiwan untuk membela dirinya,” kata Shane Lee, ilmuwan politik di Universitas Kristen Chang Jung di Taiwan. “Mereka yakin bahwa ancaman yang terus-menerus akan benar-benar memaksa Taiwan tunduk pada klaim China.” [gp/is]