Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada Rabu (1/3) bahwa pihaknya telah memantau adanya 19 pesawat Angkatan Udara China yang memasuki zona pertahanan udaranya dalam 24 jam terakhir. Taipei menyebut insiden tersebut sebagai gangguan reguler Beijing.
Taiwan, yang diklaim China sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya, mengeluh setidaknya dalam tiga tahun terakhir terjadi peningkatan aktivitas militer China di dekat pulau itu. Hal tersebut merupakan upaya Beijing berusaha untuk menegaskan klaim kedaulatannya.
China mengatakan kegiatannya di wilayah itu dibenarkan karena berusaha mempertahankan integritas teritorialnya dan untuk memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak "berkolusi" dengan Taiwan, meskipun hal ini menimbulkan kemarahan Taipei.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 19 pesawat tempur J-10 telah terbang ke sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara pulau itu, atau ADIZ, meskipun lebih dekat ke pantai China daripada Taiwan, menurut peta yang dirilis kementerian itu.
Kementerian mengatakan pasukan Taiwan memantau situasi tersebut, termasuk mengirim pesawat angkatan udaranya sendiri.
Namun, pesawat itu tidak melintasi garis median Selat Taiwan yang sensitif, yang sebelumnya berfungsi sebagai penghalang tidak resmi antara kedua pihak. Angkatan Udara China terbang hampir setiap hari sejak melakukan latihan perang di dekat Taiwan pada Agustus lalu.
Tidak ada tembakan yang dilepaskan dan pesawat China telah terbang di ADIZ Taiwan, bukan di wilayah teritorial udaranya.
Pemerintah Taiwan yang terpilih secara demokratis telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan China. Namun Taipei menegaskan mereka akan mempertahankan diri jika diserang dan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka sendiri. [ah/rs]
Forum