Taiwan, Selasa (14/4), melaporkan untuk kali pertama tidak adanya kasus baru virus corona dalam waktu lebih dari sebulan, isyarat terbaru yang menunjukkan bahwa metode pencegahan dini dan efektif yang digelar pulau itu telah membuahkan hasil.
Taiwan mendapat pujian dari para pakar kesehatan karena caranya memerangi virus itu, termasuk usahanya sedini 31 Desember mengecek para penumpang yang pulang dari kota Wuhan di China, di mana kasus itu pertama kali dilaporkan tahun lalu.
Taiwan telah melaporkan 393 kasus hingga saat ini, dan enam kematian. Dari total kasus tersebut, 338 di antaranya merupakan kasus impor, yang artinya pasien tertular virus corona di luar negeri sebelum memasuki Taiwan.
"Tentu saja, kita berharap ini sudah berakhir,” kata Menteri Chen Shih-chung pada sebuah konferensi pers, merujuk pada wabah virus itu. “Tapi kita masih harus waspada. Tentu kami merasa senang dengan tidak adanya kasus baru hari ini.”
Chen mengatakan terakhir kali Taiwan melaporkan tidak adanya kasus virus corona adalah pada 9 Maret, namun setelah itu jumlah kasus itu terus bertambah dengan kepulangan warganya dari tempat-tempat yang menjadi pusat wabah di Eropa dan AS.
Taiwan juga melaporkan, jumlah orang yang dinyatakan pulih setelah terdiagnosa positif telah mencapai 124.
Meski demikian, Taiwan masih memberlakukan sejumlah pembatasan, termasuk karantina wajib selama 14 hari bagi mereka yang baru datang ke pulau itu, dan jumlah penerbangan internasional keluar masuk pulau itu juga menurun secara dramatis.
Taiwan tidak pernah melakukan lockdown total karena virus itu. Kehidupan di sana berjalan relatif normal meski pemerintah menganjurkan social distancing dan mewajibkan penggunaan masker penutup wajah dalam transportasi publik. [ab/uh]