Taliban, Rabu (24/3), menolak usul Presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk mengadakan pemilu akhir tahun ini, setelah pembicaraan damai berbulan-bulan antara kedua pihak yang bertikai itu tidak banyak mencapai kemajuan.
Menurut dua pejabat pemerinth, yang dikutip oleh kantor berita AFP, meskipun belum mengumumkan detailnya secara terbuka, Ghani akan mengumumkan rencana pemilu pada konferensi pemangku kepentingan di Turki bulan depan.
Langkah itu kemungkinan merupakan upaya melemahkan usul Amerika, yang didukung Rusia, untuk membentuk pemerintahan sementara yang melibatkan Taliban untuk memerintah negara itu setelah pasukan terakhir Amerika ditarik.
Taliban langsung menolak usul tersebut.
Amerika akan menarik pasukan terakhirnya pada 1 Mei berdasar kesepakatan yang dibuat dengan Taliban tahun lalu, meskipun Presiden Joe Biden mengatakan awal bulan ini tenggat itu akan "sulit" untuk dipenuhi. [ka/jm]