Taliban mengatakan, Kamis (9/1/2020), peningkatan ketegangan militer antara Amerika Serikat (AS) dan Iran tidak akan mengganggu perundingan dengan Amerika untuk mengakhiri perang di Afghanistan.
Pernyataan itu adalah reaksi resmi pertama Taliban, satu hari setelah Iran menembakkan belasan rudal ke pangkalan militer Irak yang ditempati pasukan AS. Tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut. Serangan itu adalah pembalasan atas serangan pesawat nirawak AS yang menewaskan komandan Pasukan Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassem Soleimani minggu lalu.
Suhail Shaheen, juru bicara tim perunding Taliban mengatakan kepada VOA, pertemuan dengan wakil-wakil AS selama setahun terakhir telah membawa kedua pihak hampir menandatangani perjanjian damai. Ia menepis berbagai keprihatinan bahwa ketegangan AS-Iran akan mengancam perundingan damai itu.
Perkembangan paling baru ini tidak akan berdampak negatif pada proses perdamaian, karena perjanjian damai AS-Taliban itu sudah selesai dan hanya tinggal ditandatangani, kata Shaheen. [ii/pp]