Serangan Taliban terhadap kompleks militer Afghanistan di Gardez, kota di provinsi Paktia, hari Kamis pagi (14/5) menewaskan sedikitnya lima warga sipil dan mencederai puluhan lainnya, termasuk lima orang anggota militer.
Seorang juru bicara bagi Korps Thunder 203, Aimal Khan Mohmand, mengatakan, pelaku serangan bunuh diri dengan truk Mazda bermuatan bahan peledak berhasil merusak tembok kompleks tersebut. Media Tolo Afghanistan melaporkan bahwa berdasarkan foto-foto di media sosial, bangunan itu “hancur.”
Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengaku bertanggung jawab dan menyatakan serangan itu merupakan tanggapan terhadap perintah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk memulai kembali operasi ofensif terhadap kelompok pemberontak itu. Operasi dihentikan sejak Taliban menandatangani kesepakatan penting dengan AS di Doha pada Februari lalu untuk mengakhiri perang.
Serangan itu juga berlangsung beberapa hari setelah serangan-serangan di bagian-bagian lain Afghanistan, di antaranya terhadap sebuah rumah sakit di Kabul, yang menewaskan lebih dari 50 orang termasuk bayi-bayi baru lahir.
Meskipun Taliban membantah serangan-serangan tersebut, para pejabat senior Afghanistan, termasuk Wakil Presiden I Amrullah Saleh, menuding kelompok itu sebagai pelaku serangan-serangan tersebut.
Penjabat menteri dalam negeri Massoud Andarabi menuduh satu faksi Taliban, jaringan Haqqani, memiliki hubungan erat dengan cabang ISIS setempat yang mengaku melakukan sebagian serangan. Perkembangan belakangan ini mungkin berdampak serius terhadap kesepakatan yang ditandatangani di Doha. [uh/ab]