Taliban, Selasa (11/7) memerintahkan penangguhan semua aktivitas Swedia di Afghanistan karena pembakaran Al-Qur'an di depan umum, pada aksi protes di Swedia bulan lalu.
Pada protes 28 Juni yang telah mendapat izin itu, seorang warga Irak di Stockholm merobek dan membakar Al-Qur'an di luar masjid terbesar di ibu kota Swedia sewaktu Muslim merayakan Iduladha di seluruh dunia. Insiden ini memicu kemarahan dan kecaman dari negara-negara Islam.
"Emirat Islam menangguhkan aktivitas Swedia di Afghanistan karena memberi izin menghina Al-Qur'an dan keyakinan para Muslim,” kata Taliban dengan menggunakan nama resmi pemerintahan mereka di Kabul.
Menurut pernyataan itu, perintah tersebut akan tetap berlaku “hingga mereka (Swedia) meminta maaf kepada Muslim atas tindakan keji ini.” Taliban meminta negara-negara Islam lainnya untuk “mempertimbangkan kembali” hubungan mereka dengan pemerintah Swedia terkait tindakan itu.
Insiden pembakaran Al-Qur'an di Swedia itu segera menuai reaksi dari Timur Tengah dan Afrika Utara, dengan pemerintah negara-negara di kawasan itu mengutuk keras tindakan tersebut. Maroko menarik duta besarnya dari Stockholm.
Kerumunan demonstran yang marah di ibu kota Irak, Baghdad, segera berkumpul di kedutaan besar Swedia dan menyerbu kompleks tersebut sebelum dibubarkan oleh pasukan keamanan. Puluhan ribu orang melancarkan aksi protes di Pakistan pada Jumat lalu.
Seperti negara-negara Barat lainnya, Swedia menutup kedutaannya di Afghanistan dan mengevakuasi seluruh stafnya, termasuk warga negara Swedia dan Afghanistan, pada Agustus 2021, sewaktu Taliban menguasai kembali negara itu.
Para pekerja bantuan mengatakan perintah Taliban pada hari Senin ini kemungkinan besar mengacaukan operasi kemanusiaan LSM Komite Swedia bagi Afghanistan (SCA) di negara miskin yang dilanda perang itu.
Organisasi amal ini mengelola berbagai program pembangunan, termasuk layanan kesehatan dan pendidikan di 19 provinsi Afghanistan, mempekerjakan sekitar 6.000 orang, kebanyakan orang Afghanistan. Organisasi ini memberikan pendidikan bagi sekitar 90 ribu anak-anak dan layanan kesehatan bagi dua juta orang melalui rumah sakit dan pusat-pusat medisnya di Afghanistan.
SCA tidak segera menanggapi kemungkinan penangguhan aktivitasnya oleh Taliban. [uh/ab]
Forum