Tautan-tautan Akses

Taliban Afghanistan Tolak Pembicaraan Perdamaian Dukungan Rusia


Para pejuang kelompok militan Taliban di Shindand, provinsi Herat, Afghanistan (foto: ilustrasi).
Para pejuang kelompok militan Taliban di Shindand, provinsi Herat, Afghanistan (foto: ilustrasi).

Taliban Afghanistan menyatakan tidak mendukung pembicaraan banyak
pihak yang disponsori Rusia mengenai Afghanistan karena proses tersebut
tampaknya digerakkan semata-mata oleh agenda politik para
penyelenggaranya.

Kelompok pemberontak Islamis itu mengeluarkan reaksinya sehari
sebelum para delegasi dari Afghanistan, maupun dari negara-negara
tetangganya, dekat maupun jauh, dijadwalkan bertemu di Moskow untuk
memulai kembali apa yang disebut para pejabat Rusia sebagai konsultasi
mengenai prospek keamanan dan rekonsiliasi nasional Afghanistan.

Pembicaraan hari Jumat ini akan menjadi yang ke-tiga yang
diselenggarakan Moskow sejak Desember lalu. Tujuan upaya itu adalah
mendorong Taliban untuk terlibat dalam pembicaraan perdamaian dengan
pemerintah Afghanistan guna mengakhiri konflik berkepanjangan di sana.

Namun, Taliban mengabaikan pernyataan Rusia yang menonjolkan tentang
prakarsa perdamaian Afghanistan yang diajukan Moskow, dengan
menyatakan bahwa pertemuan hari Jumat itu adalah satu dari sekian
banyak pertemuan yang rutin diadakan di Afghanistan tanpa membuahkan
hasil apapun.

“Kami tidak dapat menyebut perundingan di Moskow ini sebagai dialog
untuk memulihkan perdamaian di Afghanistan,” kata juru bicara Taliban,
Zabihullah Mujahid kepada VOA.

“Pertemuan di Moskow ini berakar dari agenda politik negara-negara yang menyelenggarakannya. Ini tidak ada kaitannya dengan kami, dan kami tidak mendukungnya,” lanjut Mujahid.

Ia menegaskan sikap lama pemberontak bahwa pasukan asing pimpinan
Amerika harus meninggalkan Afghanistan agar pembicaraan mengenai
penyelesaian konflik dapat dimulai.

“Semua orang tahu bahwa pendudukan asing di Afghanistan adalah
masalah fundamentalnya,” ujar Mujahid.

Sementara China, Iran, Pakistan, India dan Afghanistan berpartisipasi
dalam pertemuan terakhir pembicaraan yang disponsori Rusia itu pada
Februari lalu, bekas negara-negara Soviet di Asia Tengah baru pertama
kalinya diundang untuk menghadiri pertemuan tersebut.

Amerika Serikat juga diundang tetapi Washington menolaknya, dengan
mengatakan tidak diberitahu terlebih dulu mengenai agenda pertemuan itu
dan tidak jelas apa tujuan pertemuan tersebut. [uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG