Tim SAR dan ratusan relawan di Afghanistan timur laut berupaya mencari korban yang selamat setelah longsor hebat yang dipicu hujan lebat, Jumat, mengakibatkan sekitar 2.000 tewas dan ratusan lainnya hilang.
Dengan menggunakan tangan dan sekop, mereka menggali timbunan lumpur dan puing setinggi 10 meter yang terbentuk akibat hujan lebat dan kemudian menghantam dan meneggelamkan ratusan rumah di distrik Argo yang terpencil di propinsi Badakhshan.
Gubernur propinsi itu, Shah Waliullah Adeeb mengatakan lebih dari 2.000 orang belum diketahui keadaannya dandikhawatirkan tewas setelah lumpur membenamkan sekitar 300 rumah. Para pejabat PBB mengatakan 350 dikukuhkan tewas.
Beberapa ratus orang lainnya dievakuasi dari kawasan itu karena khawatir adanya Longsor susulan.
Kepala Otorita Manajemen Bencana Nasional Afghanistan Daim Kakar mengatakan kepada VOA hari Jumat (2/5), bahwa upaya penyelamatan sedang berlangsung di desa Ab-i Barik, di kawasan pegunungan di distrik Argo. Helikopter-helikopter dan tim-tim penyelamat telah dikirim untuk membantu upaya tersebut.
Dengan menggunakan tangan dan sekop, mereka menggali timbunan lumpur dan puing setinggi 10 meter yang terbentuk akibat hujan lebat dan kemudian menghantam dan meneggelamkan ratusan rumah di distrik Argo yang terpencil di propinsi Badakhshan.
Gubernur propinsi itu, Shah Waliullah Adeeb mengatakan lebih dari 2.000 orang belum diketahui keadaannya dandikhawatirkan tewas setelah lumpur membenamkan sekitar 300 rumah. Para pejabat PBB mengatakan 350 dikukuhkan tewas.
Beberapa ratus orang lainnya dievakuasi dari kawasan itu karena khawatir adanya Longsor susulan.
Kepala Otorita Manajemen Bencana Nasional Afghanistan Daim Kakar mengatakan kepada VOA hari Jumat (2/5), bahwa upaya penyelamatan sedang berlangsung di desa Ab-i Barik, di kawasan pegunungan di distrik Argo. Helikopter-helikopter dan tim-tim penyelamat telah dikirim untuk membantu upaya tersebut.