Tautan-tautan Akses

Tanah Longsor di China Barat Daya Timbun 47 Orang


Petugas penyelamat tengah bekerja usai bencana tanah longsor di Liupanshui di Provinsi Guizhou, China barat daya, 24 Juli 2019. Longsor kembali melanda China pada 22 Januari 2024. (Foto: Ilustrasi/He Junyi/CNS via REUTERS)
Petugas penyelamat tengah bekerja usai bencana tanah longsor di Liupanshui di Provinsi Guizhou, China barat daya, 24 Juli 2019. Longsor kembali melanda China pada 22 Januari 2024. (Foto: Ilustrasi/He Junyi/CNS via REUTERS)

Tanah longsor di Provinsi Yunnan, kawasan pegunungan di bagian barat daya China, pada Senin (22/1) pagi menimbun 47 orang dan memaksa evakuasi 200 orang lainnya di tengah-tengah suhu dingin membeku dan hujan salju.

Bencana itu terjadi sesaat sebelum pukul 06.00 waktu setempat di Desa Liangshui di bagian timur laut Provinsi Yunnan. Upaya-upaya penyelamatan tengah berlangsung untuk menemukan para korban yang terkubur di 18 rumah, kata departemen publisitas di Kabupaten Zhenxiong.

Belum ada laporan segera mengenai korban tewas atau cedera. Penyebab tanah longsor belum segera diketahui, meskipun foto-foto memperlihatkan salju masih terhampar di tanah dan hujan salju terus turun.

Luo Dongmei, 35, sedang tidur ketika longsor terjadi. Namun, ia selamat dan dipindahkan ke sebuah sekolah oleh otoritas setempat.

“Saya sedang tidur, tetapi saudara lelaki saya mengetuk pintu dan membangunkan saya. Mereka mengatakan ada tanah longsor. Tempat tidur berguncang, sehingga mereka bergegas ke atas dan membangunkan kami,” kata Luo.

Petugas penyelamat mencari di antara puing-puing setelah tanah longsor di desa liangshui di Provinsi Yunnan, China barat daya pada Senin, 22 Januari. (Foto: CCTV via AP)
Petugas penyelamat mencari di antara puing-puing setelah tanah longsor di desa liangshui di Provinsi Yunnan, China barat daya pada Senin, 22 Januari. (Foto: CCTV via AP)

Luo, suami dan ketiga anak mereka, bersama-sama dengan banyak warga lainnya, telah diberi makanan di sekolah, tetapi mereka masih menunggu selimut dan pelindung lain untuk cuaca dingin, katanya.

Luo mengatakan ia tidak dapat menghubungi saudara perempuan dan bibinya yang tinggal lebih dekat dengan lokasi tanah longsor itu. “Satu-satunya yang dapat saya lakukan adalah menunggu,” ujarnya.

Para petugas penyelamat pada pekan lalu mengevakuasi para wisatawan dari sebuah kawasan ski terpencil di bagian barat laut China, di mana salju longsor yang dipicu oleh hujan salju lebat memerangkap lebih dari 1.000 orang selama sepekan. Salju longsor itu menutup jalan-jalan, membuat telantar para turis dan warga di sebuah desa di prefektur Altay di kawasan Xinjiang, dekat perbatasan China dengan Mongolia, Rusia dan Kazakhstan.

Tanah longsor, yang kerap disebabkan oleh hujan atau kegiatan konstruksi yang tidak aman, bukan hal jarang di China. Sedikitnya 70 orang tewas dalam berbagai insiden tanah longsor pada tahun lalu, termasuk lebih dari 50 orang di sebuah tambang terbuka di kawasan Mongolia Dalam. Pada tahun 2021, 14 pekerja tewas sewaktu sebuah terowongan yang sedang dibangun mengalami kebanjiran.

Tanah longsor di Yunnan juga terjadi hanya sekitar sebulan setelah gempa paling kuat di China dalam beberapa tahun ini mengguncang kawasan barat lalu di wilayah yang terpencil antara provinsi Gansu dan Qinghai. Sedikitnya 149 orang tewas dalam gempa berkekuatan 6,2 pada 18 Desember, yang menghancurkan rumah menjadi puing-puing dan memicu lumpur longsor yang menggenangi dua desa di provinsi Qinghai.

Hampir 1.000 orang cedera, dan lebih dari 14 ribu rumah hancur dalam gempa paling banyak menewaskan korban di China dalam kurun sembilan tahun ini. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG