Sempat ditangkap atas tuduhan membantu mengorganisir protes prodemokrasi 2019 di Hong Kong, Finn Lau, 29, kemudian mengasingkan diri. Otoritas China kini menawarkan hadiah lebih dari $128.000 untuk penangkapannya.
Komentar Lau, “Saya mengusulkan berbagai jenis strategi, menggelar berbagai aksi unjuk rasa dan bahkan melakukan advokasi di luar negeri. Itu sebabnya otoritas Hong Kong menuduh saya berkolusi dengan kekuatan asing.”
Lau ditangkap pada 2020. Otoritas Hong Kong membebaskannya setelah tidak bisa membuktikan bahwa dia sebagai biang keladi.
Lau lari ke Inggris. China telah mengeluarkan beberapa surat perintah untuk menangkapnya, tetapi ini pertama kali China secara eksplisit menawarkan hadiah untuk penangkapannya.
Lau mengatakan, “Kepala pemerintahan Hong Kong mengatakan akan mengejar kami sampai kiamat. Jujur saja, saya merasa kurang aman di Inggris. Saya telah mengalami beragam pelecehan, secara online virtual maupun fisik, dalam beberapa tahun ini. Saya diserang di dekat rumah saya pada 2020.”
Serangan di London itu membuat Lau terluka parah. Dia menggambarkan para penyerang berasal dari Asia Timur dan percaya bahwa mereka disuruh oleh pemerintah China.
Polisi Inggris tidak bisa mengidentifikasi penyerang, dan China membantah terlibat. Lau menuntut otoritas Inggris menanggapi ancaman terbaru itu dengan lebih serius.
“Saya meminta jaminan dari pemerintah Inggris bahwa jika ada orang yang mencoba menculik atau menahan saya berdasarkan apa yang disebut Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong, maka mereka harus diadili dan dituntut berdasarkan hukum Inggris atas penculikan. Saya telah beberapa kali mencoba menghubungi Kementerian Dalam Negeri dan kepolisian Inggris. Tetapi tidak ada tanggapan sama sekali,” imbuhnya.
Lau percaya Inggris enggan bersikap tegas karena tidak ingin merusak hubungan perdagangan dengan China.
Pemerintah Inggris tidak secara langsung menjawab permintaan VOA untuk berkomentar. Kementerian Luar Negeri telah mengutuk tawaran hadiah untuk penangkapan para aktivis Hong Kong dengan mengatakan bahwa sudah merupakan kebijakan lama untuk tidak mengomentari masalah operasional mengenai perlindungan mereka di Inggris.
Lau mengatakan hadiah untuk penangkapannya tidak akan menghalanginya.
Sementara itu, polisi Hong Kong minggu ini menahan orang tua dan saudara laki-laki Nathan Law untuk diinterogasi. Mereka kemudian dibebaskan tanpa dakwaan.
Nathan Law adalah aktivis prodemokrasi dan mantan anggota DPR yang kini tinggal di London. Otoritas Hong Kong juga mengeluarkan surat perintah dan menawarkan hadiah untuk penangkapannya. [ka/em]
Forum