NATO memperkuat kehadiran militernya untuk membela negara-negara sekutu di Eropa timur, jika perlu, kata aliansi militer itu beberapa jam setelah pasukan Rusia melancarkan invasi ke Ukraina.
“Kami mengerahkan pasukan pertahanan darat dan udara tambahan ke bagian timur aliansi, serta aset maritim tambahan,” kata NATO dalam pernyataan.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada konferensi pers di Brussels bahwa serangan Rusia adalah "invasi yang disengaja, berdarah dingin dan telah lama direncanakan" dan bahwa NATO mengaktifkan rencana pertahanan untuk negara-negara anggota.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan apa yang ia sebut operasi militer "khusus" di Ukraina timur, sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya sebagai ancaman Ukraina. Ia memperingatkan negara-negara lain agar tidak mengintervensi. Jika campur tangan, kata Putin, mereka akan menghadapi "konsekuensi yang belum pernah mereka alami."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pemerintah memberlakukan darurat militer di seluruh negeri setelah "Rusia menyerang negara kami pada pagi hari, seperti dilakukan Nazi Jerman dalam tahun-tahun Perang Dunia II."
Presiden Amerika Joe Biden mengatakan rakyat Ukraina menderita “serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan oleh pasukan militer Rusia.”[ka/lt]