Anggota Dewan Perwakilan Amerika fraksi Demokrat dari negara bagian Minnesota, Ilhan Omar – sasaran sebagian dari kecaman sengit Presiden Trump -- berseru kepada pendukungnya untuk menentang rasisme dan tuduhan palsu seraya tetap fokus untuk mengalahkan Trump dalam pemilihan presiden tahun 2020.
Seruan ini diucapkannya dalam pertemuan dengan Muslim-Amerika aktivis Partai Demokrat. Dalam waktu sama Presiden Trump terus mengecam Omar bersama tiga perempuan lain kulit berwarna juga anggota DPR fraksi Demokrat. Trump menuduh mereka melancarkan kecaman yang tidak patriotik terhadap Amerika.
Pada pertemuan kaukus Muslim di Washington hari Selasa, Ilhan Omar berjanji akan terus berjuang bagi hak Muslim di Amerika.
"Jika kita tidak mengajak orang sepenuhnya menentangnya, kita akan tetap seperti sekarang untuk satu atau dua generasi lagi," ujarnya.
Omar bersama Rashida Tlaib juga Muslim, Alexandra Acasio-Cortez dan Ayanna Pressley dikecam Presiden Trump karena dikatakan mengeluarkan ucapan yang tidak patriotik. Trump juga mentuit ke-empatnya harus pulang ke asal mereka.
Omar, pengungsi asal Somalia, adalah satu-satunya di antara mereka yang lahir di luar Amerika dan sasaran kutukan tersengit Trump.
Ketika menerima perdana menteri Pakistan, Trump melanjutkan hujatannya terhadap ke-empat anggota DPR itu.
"Saya pikir mereka tidak baik bagi negeri kita. Mereka mesti membenci negeri kita," sindir Trump.
Ilhan Omar mengatakan, ia muak karena sebagai Muslim banyak orang beranggapan ia bersimpati pada teroris dan ekstremis Muslim.
Analis mengemukakan, sebagian besar kecaman Presiden Trump terhadap ke-empat anggota DPR itu palsu atau menyesatkan, dan ditujukan untuk membangkitkan kulit putih pendukungnya di ambang pemilihan presiden tahun 2020. (al/ka)