Presiden Amerika Donald Trump hari Senin (5/8) menyerukan reformasi undang-undang kesehatan jiwa sebagai tanggapan atas penembakan yang menewaskan setidaknya 31 orang dalam dua insiden yang terjadi dalam periode 13 jam.
Acara renungan diadakan sepanjang malam hingga pagi di kota perbatasan El Paso, Texas dan di Dayton, Ohio, dua lokasi penembakan massal terbaru.
Berbicara dari Gedung Putih, Trump menyebut penembakan itu "kejahatan mengerikan" dan menyampaikan belasungkawa kepada para korban. Ia menyerukan rakyat agar bersatu dan mencari solusi nyata untuk menghentikan penembakan massal.
Trump menyalahkan video game dan "ceruk gelap di internet" karena memicu pembunuhan massal, dan mengatakan masalah kesehatan jiwa perlu ditangani.
"Kita harus mereformasi undang-undang kesehatan jiwa supaya lebih baik dalam mengenali orang yang mengalami gangguan jiwa dan mungkin melakukan tindak kekerasan, dan memastikan orang-orang itu tidak hanya mendapat perawatan, tetapi bila perlu, dikurung. Penyakit jiwa dan kebencian adalah pemicunya, bukan senjata," kata Trump.
Presiden juga menyerukan hukuman mati bagi pembunuh massal dan pelaku kejahatan yang didasarkan pada kebencian.(ka/jm)