Para pemimpin negara-negara Barat mengisyaratkan akan hadir dalam KTT G20 di Bali pada November mendatang, meskipun sebelumnya mengancam memboikot. Kremlin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin dapat berpartisipasi secara virtual pada pertemuan itu.
Dalam percakapan telepon dengan wartawan pada Kamis, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan akan memutuskan "pada waktu yang diperlukan" mengenai kehadiran langsung Putin pada KTT tersebut.
Kemungkinan kehadiran Putin secara daring pada KTT itu dapat memecahkan masalah diplomatik bagi tuan rumah, Indonesia, yang ditekan Barat untuk tidak mengundang Rusia ke pertemuan antara 20 negara perekonomian terbesar dunia. Presiden Joe Biden dan pemimpin G7 lainnya sebelumnya menyatakan tidak akan hadir kecuali kalau Putin tidak disertakan.
Sebagai ketua G20 tahun ini, Jokowi melakukan misi diplomatik untuk menyelamatkan KTT. Ia bertemu Putin di Moskow pada Kamis (30/6) setelah melangsungkan pertemuan, pada Rabu (29/6), dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiv, dan para pemimpin G7 di Jerman awal pekan ini.
Zelenskyy mengatakan kepada Jokowi bahwa kepastian ia dalam menghadiri KTT tergantung pada invasi Rusia yang sedang berlangsung dan “komposisi peserta dalam KTT.”
Pada April, Jokowi mengundang Zelenskyy, meskipun Ukraina bukan anggota G20. Biden mendesak agar Zelenskyy diundang jika anggota lain memilih untuk tidak mengucilkan Rusia. [ka/rs]
Forum