Sejumlah ilmuwan China telah merekomendasikan diet yang didesain berdasarkan wilayah tertentu yang mereka sebut penting untuk memperbaiki kebiasaan makan di negara itu di tengah meningkatnya obesitas dan sejumlah penyakit akibat gaya hidup yang kurang baik. Diet tersebut, menurut para ahli, juga berguna untuk menjaga alam dan sumber daya yang tersedia di lingkungan sekitar.
Pada bulan Oktober lalu, China menerbitkan panduan pertama mereka yang menstandarisasi diagnosis dan pengobatan terhadap obesitas. Lebih dari separuh orang dewasa di China mengalami masalah berat badan dan obesitas, dan jumlahnya terus bertambah. Pemerintah mengatakan bahwa diet yang lebih sehat penting untuk mengobati dan mencegah obesitas.
Sekelompok ilmuwan dari Departemen Kesehatan Masyarakat di Sun Yat-sen University di Guangzhou, yang terletak di provinsi Guangdong yang subur, mengatakan penelitian mereka mengikuti program "Diet Sehat untuk Planet" dan menganjurkan pengurangan konsumsi produk susu dan daging merah.
Diterbitkan di jurnal Nature Food pada Agustus dan dilaporkan di sejumlah media pada minggu lalu, penelitian itu merekomendasikan bahwa warga di wilayah utara China, yang dikenal akan konsumsi produk susunya yang tinggi namun jumlah konsumsi sayuran yang rendah, perlu makan lebih banyak buah-buahan dan biji-bijian utuh.
Sementara di wilayah barat daya, yang memiliki kondisi lingkungan lebih keras dan pasokan air yang langka, warga di wilayah tersebut dapat fokus mengonsumsi kacang-kacangan dalam jumlah besar dan sayuran dibandingkan dengan mengonsumsi daging merah, yang selama ini biasa mereka makan dalam jumlah besar, ungkap penelitian itu.
Sedangkan di wilayah timur, yang terkenal akan "budaya pertaniannya yang makmur dan akuakultur yang maju," warga dianjurkan untuk mengonsumsi gandum utuh, makanan laut dan sayur-sayuran.
Komisi kesehatan China belum merespons permintaan komentar untuk artikel ini.
Diet yang direkomendasikan tersebut berguna untuk mencegah "obesitas dan penyakit kardio-metabolik," ujar Liu Yan, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian tersebut. Liu menambahkan bahwa diet tersebut juga berguna mengurangi kematian dini dan disabilitas, serta memastikan kebutuhan nutrisi bagi para warga.
Tidak hanya China, sejumlah negara berkembang lainnya yang menghadapi tantangan kesehatan dan lingkungan yang serupa juga dapat mengaplikasikan diet tersebut, ujar para ilmuwan dalam penelitian mereka.
Brent Loken, seorang ilmuwan pangan terkemuka dari World Wildlife Fund, mengatakan penelitian itu menjanjikan progres bagi negara-negara lain seperti India dan Kenya.
"Mengadopsi varian dari diet kesehatan ini dapat menjadi strategi untuk perubahan makanan di China untuk mencapai tujuan berkelanjutan baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan... dengan pelajaran yang dapat diadaptasi di negara-negara lain di seluruh dunia," ujarnya. [rs]
Forum