Tanker minyak Iran yang kebakaran setelah tabrakan dengan kapal barang China hari Sabtu di lepas pantai timur China, berisiko meledak dan tenggelam, kata laporan media pemerintah China hari Senin, dengan mengutip para pejabat dan pakar dalam tim pertolongan.
Tiga puluh warga Iran dan dua Bangladesh awak kapal tanker itu telah hilang sejak tabrakan tersebut Sabtu malam. Namun, kantor-kantor berita melaporkan bahwa satu mayat telah ditemukan dalam kapal Senin pagi.
Tanker yang bernama Sanchi dan berbendera Panama itu sedang berlayar dari Iran ke Korea Selatan ketika kapal itu menabrak CF Crystal yang terdaftar di Hong Kong kira-kira 257 kilometer di lepas pantai Shanghai.
Crystal dengan 21 awak – semua warga China – sedang mengangkut bahan pangan dari Amerika Serikat ke China. Semua awaknya berhasil ditolong.
Tabrakan itu menyebabkan tanker yang memuat 136 ribu ton minyak tersebut terbakar.
China, Korea Selatan dan Angkatan laut Amerika telah mengerahkan kapal dan pesawat untuk membantu pencarian awak yang hilang.
Besarnya tumpahan minyak dan penyebab tabrakan belum ditentukan.
Insiden hari Sabtu adalah tabrakan kedua bagi kapal milik the National Iranian Tanker Co. dalam kurang dari satu setengah tahun.
Bulan Agustus tahun 2016, salah satu tankernya tabrakan dengan kapal peti kemas Swiss di Selat Malaka, yang merusak kedua kapal, tetapi tidak menjatuhkan korban luka dan tidak menumpahkan minyak. [gp]