Kebocoran baru air berkadar radioaktif tinggi kembali ditemukan di pembangkit listrik tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima, Jepang, yang pernah dihantam tsunami.
Operator PLTN itu, TEPCO, mengatakan Kamis (20/2), 100 ton air terkontaminasi bocor dari tanki penyimpanan di fasilitas tersebut.
Juru bicara TEPCO mengatakan, kkebocoran itu telah dihentikan dan tidak mungkin air itu mencapai lautan, yang terletak 700 meter jauhnya.
Ia mengatakan, kebocoran itu terjadi karena dua katup di tanki penyimpanan terbuka tanpa disengaja dan satu lainnya tidak berfungsi.
Itu merupakan satu dari ratusan tanki penyimpanan yang berisi air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor-reaktor yang pernah dihantam tsunami dan gempa bumi pada 2011.
Kebocoran air terkontaminasi di PLTN itu telah berulangkali dilaporkan. TEPCO tahun lalu, mengakui, sejumlah air berkadar radioaktif itu terhanyut ke laut.
TEPCO mengatakan menonaktifkan seluruh kompleks Fukushima memerlukan waktu 30-40 tahun.
Operator PLTN itu, TEPCO, mengatakan Kamis (20/2), 100 ton air terkontaminasi bocor dari tanki penyimpanan di fasilitas tersebut.
Juru bicara TEPCO mengatakan, kkebocoran itu telah dihentikan dan tidak mungkin air itu mencapai lautan, yang terletak 700 meter jauhnya.
Ia mengatakan, kebocoran itu terjadi karena dua katup di tanki penyimpanan terbuka tanpa disengaja dan satu lainnya tidak berfungsi.
Itu merupakan satu dari ratusan tanki penyimpanan yang berisi air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor-reaktor yang pernah dihantam tsunami dan gempa bumi pada 2011.
Kebocoran air terkontaminasi di PLTN itu telah berulangkali dilaporkan. TEPCO tahun lalu, mengakui, sejumlah air berkadar radioaktif itu terhanyut ke laut.
TEPCO mengatakan menonaktifkan seluruh kompleks Fukushima memerlukan waktu 30-40 tahun.