Tautan-tautan Akses

Tantangan Baru Kolumbia: Pembauran Mantan Pemberontak ke Dalam Masyarakat


Jean Arnault, perwakilan PBB untuk proses perdamaian Kolombia (tengah), berbicara dengan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos (kiri) dan Rodrigo Londono, yang juga dikenal sebagai Timoleon Jimenez (Timochenko), komandan tertinggi Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), dalam proses pelucutan senjata pemberontak FARC, di Buenavista, Kolumbia, Selasa, 27 Juni 2017. (Foto: dok).
Jean Arnault, perwakilan PBB untuk proses perdamaian Kolombia (tengah), berbicara dengan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos (kiri) dan Rodrigo Londono, yang juga dikenal sebagai Timoleon Jimenez (Timochenko), komandan tertinggi Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), dalam proses pelucutan senjata pemberontak FARC, di Buenavista, Kolumbia, Selasa, 27 Juni 2017. (Foto: dok).

Utusan PBB untuk Kolumbia, Jean Arnault mengemukakan kepada Dewan Keamanan, Jumat (30/6) bahwa pasca peletakan senjata oleh pemberontak kiri di Kolumbia, maka tantangan yang paling mendesak saat ini adalah membaurkan kembali ​para mantan pemberontak itu ke dalam masyarakat (reintegrasi).

Di kalangan anggota pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolumbia (FARC) terdapat rasa ketidakpastian yang dalam tentang keselamatan diri dan kehidupan mereka di masa depan.

Ia mengatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menandaskan bahwa reintegrasi adalah upaya menakutkan terutama mengingat kegiatan ekonomi gelap yang sudah tertanam kuat, menyebarnya kelompok bersenjata dan kekerasan terhadap pemuka-pemuka sosial.

Dewan Keamanan PBB, Jumat (2/6), dalam beberapa hari ke depan mengatakan pihaknya akan memberi jawaban yang positif kepada permintaan pemerintah Kolumbia akan misi baru PBB yang fokus pada soal reintegrasi serta jaminan keamanan yang lebih luas. [ps/al]

XS
SM
MD
LG