Ritual pertama yang harus dilakukan peserta kamp adalah menyerahkan barang-barang elektronik kepada para sukarelawan dengan jas laboratorium putih.
Camp Grounded, yang sudah berdiri selama dua tahun, menawarkan peserta yang sangat terhubung di media sosial untuk melepaskan diri sejenak dari hiruk-pikuk Facebook, Twitter dan puluhan media lainnya yang terus-terusan menuntut perhatian mereka.
Peraturan kamp “digital detox” ini jelas: Tidak boleh bicara tentang pekerjaan, tidak boleh mengkonsumsi alkohol, tidak boleh memanggil dengan menggunakan nama depan atau diskusi tentang umur, dan yang paling penting, tidak boleh mengakses telepon, komputer, tablet atau jam.
Pendiri kamp tersebut Levi Felix, yang punya nama panggilan “Fidget Wigglesworth,” menekankan bahwa ini bukan hanya untuk para pekerja tekno, walaupun karyawan dan mantan karyawan Facebook, Google dan Microsoft mengikuti kamp tersebut. Tahun ini, para peserta kamp mulai dari lulusan univeresitas sampai karyawan yang baru saja pensiun, ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Reuters di Navarro, kamp California .
Proyek ini langsung menjadi populer, menunjukkan kebutuhan yang semakin meningkat untuk melepaskan diri dari stres yang dikaitkan dengan ledakan teknologi di Bay Area. Dari satu akhir pekan musim panas pada tahun 2013, tahun ini kamp diadakan tiga akhir pekan berturut-turut yang dihadiri oleh ratusan orang di setiap sesi.
Pengalaman ini terbatas untuk mereka yang mampu membayar, biayanya $570 untuk kamping, makanan dan kegiatan.
“Saya tidak ingat kapan terakhir saya pergi selama empat hari tanpa memeriksa pemberitahuan,” ujar desainer Facebook Connie Yang, yang mencoba Camp Grounded bulan ini.
Yang, yang mendeskripsikan pengalaman ini ampuh, mengatakan ia berniat untuk tidak terlalu sering memeriksa teleponnya. Ia bahkan mungkin bereksperimen dengan ide baru bagi Facebook untuk membantu orang tidak terlalu terobsesi dengan Facebook.
Beberapa tahun terakhir, gerakan untuk melepaskan diri dari teknologi semakin meningkat, walaupun dikritik oleh pers sebagai cara untuk memperkenalkan rasa takut terhadap teknologi dan gagal untuk melihat dampak positif dari teknologi. Setiap bulan Maret, ribuan orang melepaskan diri dari peralatan teknologinya selama 24 jam, sebagai bagian dari sebuah acara yang diselenggarakan oleh organisasi nirlaba Reboot.
Brian Solis, analis utama untuk Altimeter Group dan spesialis bidang tren digital, berharap pengalaman seperti Camp Grounded akan menjadi lebih umum.
“Kalau teknologi ini tidak mendapatkan perhatian, mereka tidak dapat berkembang,” ujarnya, menggambarkan kamp tersebut sebagai obat penangkal.
Solis berkata kecil kemungkinan perusahaan teknologi akan bermain-main dengan produk yang tidak membentuk kebiasan. Tapi ia memperkirakan para konsumen akan lebih menginginkan pengalaman untuk membantu mereka me-"reset" kehidupan mereka menjadi lebih seimbang.
David Stewart, pendiri SocialStudio, sebuah perusahaan yang membuat aplikasi media sosial, berkata hal itu bisa menjadi sebuah tantangan bagi para pengembang untuk menciptakan keseimbangan antara membuat pengguna lebih terlibat dan menyebarkan pemberitahuan atau notifications.
Mantan wakil presiden manajemen produk di perusahaan Yammer yang dimiliki oleh Microsoft mengatakan ia tidak terkejut kamp digital detox dipenuhi dengan para pelaku teknologi. Stewart juga menghadiri Camp Grounded awal Juni.
“Orang-orang yang merancang produk yang membuat kecanduan adalah mereka yang paling menyadari kebutuhan manusia untuk kadang-kadang lepas dari produk-produk tersebut,” ujarnya.
