CEO perusahaan angkutan yang kereta apinya keluar jalur pekan lalu di sebuah kota kecil Lac Megantic di provinsi Quebec, Kanada dan menyebabkan ledakan tanker mematikan mengatakan, teknisinya tidak menyetel rem sebagaimana mestinya ketika ia memarkir kereta api tersebut sewaktu jam kerjanya berakhir.
Edward Kurkhardt – CEO perusahaan angkutan Montreal, Maine & Atlantic meninjau Lac Megantic hari Rabu dan memberitahu para wartawan bahwa teknisi yang tidak disebut namanya itu telah dicutikan tanpa gaji. Burkhardt mengatakan teknisi itu memberitahu pejabat-pejabat perusahaan bahwa ia telah menyetel 11 rem tangan pada gerbong-gerbong tanker itu. Namun Kurkhardt mengatakan ia tidak percaya lagi pada teknisi itu.
George Bibel – penulis buku “Train Wreck : The Forensics of Rail Disasters” memberitahu VOA, menyetel rem tangan memakan waktu lama, dan sangat penting dilakukan.
Beberapa tanker minyak meledak dalam kebakaran besar Sabtu dini hari setelah kereta berkecepatan tinggi keluar rel di tingkungan menuju kota, menewaskan sedikitnya 10 orang. Para pejabat mengatakan 45 orang lainnya dilaporkan hilang, lebih banyak dari yang dilaporkan semula.
Kepolisian Kanada mengatakan mereka kini menyelidiki kelalaian pidana sebagai kemungkinan penyebab ledakan itu. Burkhardt – yang menyaksikan langsung tempat terjadinya musibah itu untuk pertama kalinya – mengatakan “ini benar-benar bencana” dan tampak “seperti zona perang”.
Seorang inspektur Selasa malam mengatakan polisi sedang menyelidiki bagaimana caranya kereta yang diparkir bisa tiba-tiba bergerak ke arah kota Lac Megantic.
Tim penyelidik mengatakan kebakaran sebelumnya pada salah satu lokomotif kereta api itu menjadi “titik fokus” penyidikan itu. Kebakaran yang segera berhasil dipadamkan itu terjadi setelah masinis memarkir kereta api naas itu di luar kota Lac Megantic Jum’at malam.
Burkhardt semula mengatakan pemadam kebakaran itu tadinya mematikan mesin lokomotif pertama, membuat rem itu berfungsi lagi yang mengakibatkan terjadinya bencana itu. Tetapi setelah berkunjung ke Lac Megantic, ia menyalahkan teknisi kereta api tersebut.
Edward Kurkhardt – CEO perusahaan angkutan Montreal, Maine & Atlantic meninjau Lac Megantic hari Rabu dan memberitahu para wartawan bahwa teknisi yang tidak disebut namanya itu telah dicutikan tanpa gaji. Burkhardt mengatakan teknisi itu memberitahu pejabat-pejabat perusahaan bahwa ia telah menyetel 11 rem tangan pada gerbong-gerbong tanker itu. Namun Kurkhardt mengatakan ia tidak percaya lagi pada teknisi itu.
George Bibel – penulis buku “Train Wreck : The Forensics of Rail Disasters” memberitahu VOA, menyetel rem tangan memakan waktu lama, dan sangat penting dilakukan.
Beberapa tanker minyak meledak dalam kebakaran besar Sabtu dini hari setelah kereta berkecepatan tinggi keluar rel di tingkungan menuju kota, menewaskan sedikitnya 10 orang. Para pejabat mengatakan 45 orang lainnya dilaporkan hilang, lebih banyak dari yang dilaporkan semula.
Kepolisian Kanada mengatakan mereka kini menyelidiki kelalaian pidana sebagai kemungkinan penyebab ledakan itu. Burkhardt – yang menyaksikan langsung tempat terjadinya musibah itu untuk pertama kalinya – mengatakan “ini benar-benar bencana” dan tampak “seperti zona perang”.
Seorang inspektur Selasa malam mengatakan polisi sedang menyelidiki bagaimana caranya kereta yang diparkir bisa tiba-tiba bergerak ke arah kota Lac Megantic.
Tim penyelidik mengatakan kebakaran sebelumnya pada salah satu lokomotif kereta api itu menjadi “titik fokus” penyidikan itu. Kebakaran yang segera berhasil dipadamkan itu terjadi setelah masinis memarkir kereta api naas itu di luar kota Lac Megantic Jum’at malam.
Burkhardt semula mengatakan pemadam kebakaran itu tadinya mematikan mesin lokomotif pertama, membuat rem itu berfungsi lagi yang mengakibatkan terjadinya bencana itu. Tetapi setelah berkunjung ke Lac Megantic, ia menyalahkan teknisi kereta api tersebut.