Teleskop antariksa Hubble milik NASA telah berhasil memotret bagian alam semesta yang paling jauh, sebuah foto yang menunjukkan beberapa galaksi yang muncul untuk pertama kalinya.
Menurut NASA, foto terbaru alam semesta dari teleskop Hubble yang disebut “eXtreme Deep Field” atau XDF adalah foto yang menggabungkan data selama 10 tahun dan menunjukkan sekitar 5.500 galaksi – yang tertua berusia hampir 13,2 milyar tahun.
Alam semesta diperkirakan berusia sekitar 13,7 milyar tahun. Alam semesta pada awalnya adalah tempat yang keras, penuh dengan galaksi yang bermunculan dan saling bertabrakan yang memancarkan sinar biru terang, tanda pembentukan bintang baru. Gambar Hubble juga menunjukkan galaksi spiral yang bersinar terang dan galaksi berwarna kemerahan, di mana hari-hari pembentukan bintangnya telah berakhir.
NASA menggambarkan foto XDF ini sebagai “terowongan waktu ke masa silam”, yang menjelaskan bahwa cahaya dari galaksi-galaksi tersebut “baru tiba di bumi sekarang”. NASA mengatakan salah satu galaksi dalam foto itu muncul 450 juta tahun setelah ledakan dahsyat yang mengawali terciptanya alam semesta yang disebut “bing bang”.
Lebih dari 2.000 gambar dari tempat yang sama, diambil oleh kamera survei lanjutan dan Kamera Wide Field 3 inframerah, yang digabungkan untuk menjadikan XDF.
“XDF adalah gambar langit terdalam yang pernah diambil,” ujar astronom Garth Illingworth dari Universitas California di Santa Cruz dalam pernyataan tertulis. “Hal ini memungkinkan kita untuk mengeksplorasi masa lalu lebih jauh.”
Teleskop Hubble ditempatkan dalam orbit bumi tahun 1990 oleh pesawat antariksa NASA bekerjasama dengan Badan Antariksa Eropa. Teleskop Hubble dikontrol oleh Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA di Greenbelt – Maryland.
Sebelum Hubble, para ahli astronomi menggunakan teleskop di bumi untuk melihat galaksi-galaksi yang jauhnya sampai tujuh milyar tahun cahaya atau sekitar separuh jarak alam semesta.
Menurut NASA, foto terbaru alam semesta dari teleskop Hubble yang disebut “eXtreme Deep Field” atau XDF adalah foto yang menggabungkan data selama 10 tahun dan menunjukkan sekitar 5.500 galaksi – yang tertua berusia hampir 13,2 milyar tahun.
Alam semesta diperkirakan berusia sekitar 13,7 milyar tahun. Alam semesta pada awalnya adalah tempat yang keras, penuh dengan galaksi yang bermunculan dan saling bertabrakan yang memancarkan sinar biru terang, tanda pembentukan bintang baru. Gambar Hubble juga menunjukkan galaksi spiral yang bersinar terang dan galaksi berwarna kemerahan, di mana hari-hari pembentukan bintangnya telah berakhir.
NASA menggambarkan foto XDF ini sebagai “terowongan waktu ke masa silam”, yang menjelaskan bahwa cahaya dari galaksi-galaksi tersebut “baru tiba di bumi sekarang”. NASA mengatakan salah satu galaksi dalam foto itu muncul 450 juta tahun setelah ledakan dahsyat yang mengawali terciptanya alam semesta yang disebut “bing bang”.
Lebih dari 2.000 gambar dari tempat yang sama, diambil oleh kamera survei lanjutan dan Kamera Wide Field 3 inframerah, yang digabungkan untuk menjadikan XDF.
“XDF adalah gambar langit terdalam yang pernah diambil,” ujar astronom Garth Illingworth dari Universitas California di Santa Cruz dalam pernyataan tertulis. “Hal ini memungkinkan kita untuk mengeksplorasi masa lalu lebih jauh.”
Teleskop Hubble ditempatkan dalam orbit bumi tahun 1990 oleh pesawat antariksa NASA bekerjasama dengan Badan Antariksa Eropa. Teleskop Hubble dikontrol oleh Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA di Greenbelt – Maryland.
Sebelum Hubble, para ahli astronomi menggunakan teleskop di bumi untuk melihat galaksi-galaksi yang jauhnya sampai tujuh milyar tahun cahaya atau sekitar separuh jarak alam semesta.