Tautan-tautan Akses

Tenis: Federer, Djokovic ‘Kaget’ Murray Pensiun


Petenis Inggris, Andy Murray, berpose dengan trofi Nomor Satu Dunia ATP dan trofi Final Tur Dunia setelah memenangkan laga final tunggal putra melawan petenis Serbia, Novak Djokovic, di London, 20 November 2016.
Petenis Inggris, Andy Murray, berpose dengan trofi Nomor Satu Dunia ATP dan trofi Final Tur Dunia setelah memenangkan laga final tunggal putra melawan petenis Serbia, Novak Djokovic, di London, 20 November 2016.

Rencana petenis legendaris Andy Murray untuk pensiun mengejutkan dunia tenis.

Roger Federer, Minggu (13/1), mengaku terkejut dengan kabar itu, sedangkan Novak Djokovic, yang juga kawan lama Murray, mengatakan dia “sangat sedih.”

Keduanya memberikan penghormatan kepada mantan petenis nomor satu dunia saat pembukaan turnamen Grand Slam pertama tahun ini. Federer mengatakan petenis asal Skotlandia itu harus “sangat bangga” dengan pencapaiannya, kantor berita AFP melaporkan.

Jumat (11/1), Murray mengakui cedera pinggul kronis yang dialaminya tak kunjung membaik sejak menjalani operasi satu tahun lalu.

Dalam jumpa pers, Murray tidak bisa menyembunyikan kesedihannya dan menangis. Dia mengaku bahwa dia berharap bisa mengakhiri kariernya dalam turnamen Wimbledon, tapi turnamen Australia Terbuka yang akan dimulai Senin (14/1), mungkin bisa jadi laga terakhir karena rasa sakit yang mendera.

"Saya merasa kecewa dan sedih, sedikit terkejut, karena kami mengetahui akan kehilangan dia pada suatu titik," kata Federer kepada para wartawan.

"Memang kami akan kehilangan semua orang pada suatu masa nanti. Tapi sekarang sudah pasti," kata Federer menambahkan. Petenis nomor tiga dunia itu juga mengakui era "Empat Besar" yaitu dia, Djokovic, Rafael Nadal dan Murray sudah mendekati akhir.

Petenis nomor satu dunia, Djokovic, yang bermain melawan Murray dalam latihan tiga hari sebelumnya mengatakan sudah tampak ada masalah serius.

"Anda tidak perlu berada di lapangan untuk mengetahui dia kepayahan. Dia tidak bergerak sebaik biasanya," kata Djokovic, yang berusia 31 tahun dan hanya satu minggu lebih muda daripada Murray.

"Tentunya melihat dia harus berjuang keras dan merasakan kesakitan yang sangat, itu sangat menyedihkan dan menyakitkan bagi saya sebagai teman lama, rekan, dan lawan," tambahnya.

"Saya akan mengingat kenangan-kenangan indah di dalam dan di luar lapangan. Sangat sedih."

Murray sudah dua kali memenangkan gelar juara Wimbledon dan Federer berharap petenis Skotlandia itu bisa main untuk waktu yang cukup lama untuk mengucapkan salam perpisahan kepada lapangan rumput yang menjadi favoritnya.

Murray adalah orang Inggris pertama yang memenangkan gelar juara Wimbledon dalam 77 tahun dan akan dikenang atas perjuangannya menjadi petenis nomor satu dunia pada 2016, era keemasan petenis putra bersama Federer, Djokovic dan Nadal.

Murray akan menghadapi petenis Spanyol, Roberto Bautista Agut, dalam laga putaran pertama pada hari ini, Senin (14/1). Agut, petenis unggulan ke-22 dalam turnamen, mengalahkan Djokovic pada turnamen Qatar Open awal bulan ini. [ft/dw]

XS
SM
MD
LG