Kantor berita pemerintah China mengatakan tentara China akan mengadakan latihan bulan depan untuk menguji jenis baru pasukan tempur, termasuk satuan-satuan yang menggunakan teknologi digital.
Xinhua melaporkan hari Rabu latihan itu menandakan pertama kalinya militer China akan memusatkan perhatian pada pasukan tempur yang didigitalisasi, yang akan digunakan dalam “perang internasional.”
Pengumuman pasukan tempur yang didigitalisasi itu dirilis pada saat Presiden Amerika Barack Obama diperkirakan akan membicarakan keamanan cyber pekan depan dengan Presiden China Xi Jinping. Sementara itu, sebelumnya telah dilaporkan adanya serangan cyber baru terhadap sistem pertahanan penting Amerika.
Para pejabat Amerika belum menanggapi laporan terbaru itu, tetapi jurubicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan ia merasa pasti keamanan cyber akan dibicarakan dalam pertemuan Presiden Obama dengan Presiden Xi di California. Carney menyebut hal itu “keprihatinan penting” bagi pemerintahan Amerika yang dibicarakan oleh para pejabat Amerika pada setiap tingkat dalam pertemuan dengan para pejabat pemerintah China.
Hari Senin, surat kabar Washington Post memuat beberapa bagian laporan pertahanan rahasia yang menuduh mata-mata cyber China memasuki sebagian dari sistem senjata mutakhir Amerika dan paling peka.
Bagian-bagian rahasia laporan itu memberikan garis besar lebih dari dua-puluhan pelanggaran pertahanan misil dan sistem senjata lain oleh peretas China, termasuk banyak yang tidak dilaporkan sebelumnya,
China membantah keterlibatannya dalam peretasan ini. China juga telah membalas tuduhan itu, dengan mengatakan para peretas Amerika telah menyerang beberapa situs internet militer China.
Laporan pertahanan itu mengatakan rancangan senjata yang dibobol peretas, antara lain, sistem misil Patriot yang mutakhir dan misil balistik Aegis sistem pertahanan Angkatan Laut.
Pesawat-pesawat tempur dan kapal penting, seperti F/A-18, helikopter Blackhawk dan F-35 Joint Strike Figher, juga dilaporkan telah menjadi sasaran.
Xinhua melaporkan hari Rabu latihan itu menandakan pertama kalinya militer China akan memusatkan perhatian pada pasukan tempur yang didigitalisasi, yang akan digunakan dalam “perang internasional.”
Pengumuman pasukan tempur yang didigitalisasi itu dirilis pada saat Presiden Amerika Barack Obama diperkirakan akan membicarakan keamanan cyber pekan depan dengan Presiden China Xi Jinping. Sementara itu, sebelumnya telah dilaporkan adanya serangan cyber baru terhadap sistem pertahanan penting Amerika.
Para pejabat Amerika belum menanggapi laporan terbaru itu, tetapi jurubicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan ia merasa pasti keamanan cyber akan dibicarakan dalam pertemuan Presiden Obama dengan Presiden Xi di California. Carney menyebut hal itu “keprihatinan penting” bagi pemerintahan Amerika yang dibicarakan oleh para pejabat Amerika pada setiap tingkat dalam pertemuan dengan para pejabat pemerintah China.
Hari Senin, surat kabar Washington Post memuat beberapa bagian laporan pertahanan rahasia yang menuduh mata-mata cyber China memasuki sebagian dari sistem senjata mutakhir Amerika dan paling peka.
Bagian-bagian rahasia laporan itu memberikan garis besar lebih dari dua-puluhan pelanggaran pertahanan misil dan sistem senjata lain oleh peretas China, termasuk banyak yang tidak dilaporkan sebelumnya,
China membantah keterlibatannya dalam peretasan ini. China juga telah membalas tuduhan itu, dengan mengatakan para peretas Amerika telah menyerang beberapa situs internet militer China.
Laporan pertahanan itu mengatakan rancangan senjata yang dibobol peretas, antara lain, sistem misil Patriot yang mutakhir dan misil balistik Aegis sistem pertahanan Angkatan Laut.
Pesawat-pesawat tempur dan kapal penting, seperti F/A-18, helikopter Blackhawk dan F-35 Joint Strike Figher, juga dilaporkan telah menjadi sasaran.