Pasukan Israel yang beroperasi di Tepi Barat membunuh setidaknya delapan warga Palestina, termasuk satu anggota militan dalam kurun waktu 24 jam, ungkap sejumlah pejabat kesehatan Palestina pada Minggu (26/11), di saat gencatan senjata antara Israel dan Hamas memasuki hari ketiga.
Kekerasan di Tepi Barat meningkat dalam beberapa minggu sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, yang memicu perang hebat di Jalur Gaza. Pasukan Israel membunuh puluhan warga Palestina dan menangkap ratusan lainnya di Tepi Barat. Pemukim Yahudi di Tepi Barat juga meningkatkan serangan mereka.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, lima warga Palestina tewas di daerah militan Jenin, sementara tiga lainnya tewas di daerah terpisah di Tepi Barat, sejak Sabtu (25/11) pagi. Salah satu dari warga yang dibunuh di al-Bireh di pusat Tepi Barat, adalah seorang remaja, ungkap Kementerian Kesehatan Palestina.
Militer Israel mengatakan pasukannya membunuh lima warga Palestina dalam baku tembak saat penggerebekan berlangsung di kamp pengungsi Jenin. Operasi tersebut dilakukan untuk menahan seorang warga Palestina yang dicurigai membunuh seorang ayah dan anak Israel di tempat pencucian mobil di Tepi Barat pada awal tahun ini.
Pihak militer mengatakan, mereka yang tewas adalah militan. Kelompok Jihad Islam Palestina mengaku, salah seorang pria yang dikenal sebagai Asaad al-Damj, 33, sebagai anggotanya, sementara lainnya tidak terkait langsung dengan kelompok militan. Militer Israel mengatakan, tanpa menjelaskan lebih lanjut, bahwa mereka didukung oleh kekuatan udara yang menyerang dan melukai warga Palestina yang bersenjata.
Kantor beritas resmi Palestina, Wafa, mengatakan sejumlah penembak jitu Israel ditempatkan di atap-atap rumah dan buldoser militer Israel menghancurkan jalanan dan beberapa bangunan. Laporan tersebut tidak bisa segera diverifikasi secara independen, namun militer Israel mengatakan pihaknya "menggunakan peralatan" untuk mencari alat peledak yang ditanam di bawah jalan. [ps/rs]
Forum