Seorang perwira militer dan tujuh tentara ditahan sehubungan pembunuhan 22 orang di daerah pedesaan di Meksiko selatan. Insiden tersebut semula dilaporkan pihak militer sebagai aksi penembakan dalam perkelahian, tetapi kemudian dilaporkan oleh seorang saksi sebagai aksi pembantaian.
Departemen Pertahanan Meksiko mengatakan dalam pernyataan hari Kamis (25/9), delapan tentara tersebut terlibat dalam insiden 30 Juni di San Pedro Limon, tetapi tidak merincikannya. Kini mereka dikurung dalam sebuah penjara di Mexico City atas dakwaan telah melanggar disiplin militer, tidak taat dan melalaikan tugas.
Kantor Kejaksaan Agung federal yang menyelidiki tindakan kejahatan pembunuhan, tidak memberikan komentar. Raul Plascencia, ketua Komisi HAM Nasional Meksiko, mengatakan, pernyataan Departemen Pertahanan tadi tidak jelas mengenai kaitan para tentara itu dalam pembunuhan tersebut.
Komisi pimpinan Plascencia juga sedang menyelidiki kasus itu. Reformasi baru-baru ini mewajibkan tuduhan pelanggaran pihak militer terhadap warga sipil diadili di pengadilan sipil, tetapi tidak menghalangi sistem keadilan militer melakukan pengadilan mereka sendiri.