Setidaknya 36 orang dilaporkan tewas hari Jumat di Suriah, di mana aksi protes anti-pemerintah merebak di beberapa kota. Saksi mata mengatakan pasukan keamanan Suriah menewaskan setidaknya 17 orang dalam demonstrasi menentang Presiden Bashar al-Assad dan Partai Baath-nya yang berkuasa.
Namun, pihak berwenang Suriah menyalahkan kelompok-kelompok bersenjata atas kekerasan itu. Televisi pemerintah melaporkan hari Jumat, para penyerang menewaskan 19 polisi di Daraa. Laporan televisi sebelumnya mengatakan seorang polisi dan sopir ambulans tewas.
Terdapat perbedaan dalam laporan jumlah korban antara pihak demonstran dan pihak berwenang.
Media asing yang melaporkan aksi protes di Daraa mengutip saksi mata yang mengatakan pasukan keamanan menembakkan peluru tajam dan gas air mata ke arah ribuan demonstran di kota di Suriah selatan itu.
Sementara itu, protes terpisah terjadi di wilayah Kurdi di Suriah timur laut.
Presiden Assad menawarkan kewarganegaraan Suriah bagi sebagian warga Kurdi hari Kamis, dalam langkah yang dinilai untuk meredakan sentimen anti-pemerintah. Etnis minoritas di Suriah sebelumnya kesulitan mendapatkan pekerjaan karena tidak berstatus warganegara.
Etnis minoritas Kurdi Suriah juga telah lama mengeluhkan diskriminasi pemerintah terhadap mereka.
Para demonstran menuntut dibebaskannya ribuan tahanan politik, yang banyak di antaranya warga Kurdi. Warga Kurdi mengeluh diperlakukan diskriminatif oleh pemerintah dan karena banyak warga Kurdi tidak berstatus warganegara Suriah, mereka kesulitan mendapat pekerjaan.
Juga hari Kamis Suriah menunjukkan iktikad baik kepada kaum Muslim konservatif dengan menutup satu-satunya kasino di negara itu, dan membalikkan keputusan yang melarang guru mengenakan cadar.