Dua belas ribu lapangan pekerjaan dibuka pada Oktober, jumlah yang menurut para ekonom lebih rendah daripada yang diharapkan akibat pemogokan dan badai yang menyebabkan banyak pekerja tidak bisa bekerja untuk sementara waktu. Laporan tersebut memberikan gambaran yang tidak terlalu jelas tentang pasar kerja di akhir masa kampanye pemilihan presiden yang sangat bergantung pada sentimen pemilih terkait isu ekonomi.
Peningkatan perekrutan bulan lalu turun signifikan dari 223.000 lapangan pekerjaan baru pada September. Namun para ekonom memperkirakan badai Helene dan Milton, dikombinasikan dengan pemogokan di Boeing dan tempat lain, berdampak pada penurunan pertumbuhan hingga puluhan ribu pekerjaan pada Oktober.
Laporan Departemen Tenaga Kerja, Jumat (1/11) juga menunjukkan bahwa tingkat pengangguran tetap pada 4,1 persen bulan lalu. Tingkat pengangguran yang rendah menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja pada dasarnya masih sehat, meskipun tidak sekuat awal tahun ini. Dikombinasikan dengan tingkat inflasi yang telah turun dari puncaknya di tahun 2022 hingga mendekati tingkat sebelum pandemi, perekonomian secara keseluruhan tampak berada pada posisi yang kokoh menjelang pemilu.
Pemerintah tidak memberikan rincian terkait berapa banyak pekerjaan yang mungkin untuk sementara berkurang dari bulan lalu. Namun, para ekonom mengatakan mereka memperkirakan badai dan pemogokan menyebabkan hilangnya sekitar 100.000 pekerjaan. Pabrik-pabrik kehilangan 46.000 pekerjaan pada Oktober, sebagai dampak dari pemogokan.
Perusahaan perawatan kesehatan menambah 52.000 pekerjaan pada Oktober, dan pemerintah negara bagian dan lokal menambah 39.000 pekerjaan.
Laporan ketenagakerjaan untuk Oktober juga merevisi perkiraan pemerintah tentang penambahan pekerjaan pada Agustus dan September sebanyak 112.000, yang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tidak sekuat yang diperkirakan sebelumnya.
"Guncangan besar yang melanda ekonomi pada Oktober membuat kita sulit untuk mengetahui apakah pasar kerja berubah arah pada bulan tersebut,'' komentar Bill Adams, kepala ekonom di Comerica Bank. "Namun, revisi pada laporan pertumbuhan pekerjaan hingga September menunjukkan bahwa pertumbuhan tersebut melambat sebelum guncangan ini terjadi.''
Namun, para ekonom telah mencatat bahwa Amerika Serikat memiliki ekonomi terkuat di antara ekonomi paling maju di dunia, ekonomi yang terbukti sangat tahan lama meskipun menghadapi tekanan suku bunga tinggi. Minggu ini, misalnya, pemerintah memperkirakan bahwa ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan yang sehat sebesar 2,8 persen pada kuartal terakhir, dengan belanja konsumen — yang merupakan jantung perekonomian — membantu mendorong pertumbuhan.
Namun, saat para pemilih menentukan pilihan mereka antara mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris, sejumlah besar orang Amerika mengatakan bahwa mereka tidak senang dengan keadaan ekonomi. Meskipun inflasi anjlok, banyak orang merasa jengkel dengan harga yang tinggi, yang melonjak selama pemulihan dari resesi pandemi dan tetap sekitar 20 persen lebih tinggi secara rata-rata daripada sebelum inflasi mulai meningkat pada awal tahun 2021.
Dengan inflasi yang mereda secara signifikan, bank sentral Amerika akan memangkas suku bunga acuannya minggu depan untuk kedua kalinya dan kemungkinan lagi pada bulan Desember. Kenaikan suku bunga yang ditetapkan bank sentral sebanyak 11 kali pada tahun 2022 dan 2023 berhasil membantu memperlambat inflasi tanpa membuat ekonomi terjerumus ke dalam resesi. Serangkaian pemotongan suku bunga seharusnya, seiring waktu, menurunkan suku bunga pinjaman bagi konsumen dan bisnis.
Sementara itu, ada tanda-tanda perlambatan di pasar kerja. Minggu ini, Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa para pengusaha membuka 7,4 juta lowongan pekerjaan pada bulan September. Meskipun jumlah tersebut masih lebih banyak daripada yang dilaporkan pengusaha pada malam pandemi 2020, jumlah tersebut merupakan jumlah lowongan paling sedikit sejak Januari 2021.
Dan 3,1 juta warga Amerika berhenti dari pekerjaan mereka pada bulan September, jumlah paling sedikit dalam lebih dari empat tahun. Penurunan jumlah orang yang berhenti cenderung menunjukkan bahwa lebih banyak pekerja yang tidak yakin akan kemampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di tempat lain. [es/dw]