Seekor paus sperma sepanjang 17 meter mati setelah terdampar di sebuah pantai di Bali, demikian petikan pernyataan pejabat konservasi hari Minggu (9/4). Insiden tersebut menjadikannya sebagai paus ketiga yang terdampar di Bali dalam seminggu terakhir ini.
Paus sperma jantan itu ditemukan terdampar di Pantai Yeh Leh di Kabupaten Jembrana, di bagian barat Bali, Sabtu (8/4) sore.
“Kami sedang berupaya menarik bangkai paus itu ke pantai untuk memudahkan tes neskropsi, dan baru akan menguburnya setelah tes selesai,” ujar Permana Yudiarso, seorang pejabat kelautan dan perikanan setempat kepada AFP.
Ini merupakan paus ketiga yang terdampar di Bali selama bulan April ini saja.
Seekor paus sperma jantan sepanjang 18 meter Rabu lalu (5/4) juga terdampar di Kabupaten Klungkung, di pantai timur Bali.
Sebelumnya seekor paus Bryde dengan berat badan lebih dari dua ton, dan panjang sekitar 11 meter, ditemukan warga setempat.
Yudiarso mengatakan kepada AFP, kecurigaan awal mereka adalah paus sperma yang ditemukan Sabtu lalu juga mati karena sakit, “sama seperti paus yang ditemukan terdampak beberapa hari lalu.”
“Tubuhnya terlihat kurus dan sakit-sakitan,” ujarnya.
Yudiarso menambahkan diperlukan waktu setidaknya tiga minggu untuk menyelesaikan tes neskropsi, meskipun ahli forensik telah menemukan beberapa pendarahan di paru-paru, sementara usus besarnya berisi cairan.
Polisi telah menutup lokasi untuk mencegah orang mencuri daging atau bagian tubuh lain mamalia itu.
Pada 2018 seekor paus sperma ditemukan mati di dengan lebih dari 100 gelas plastik dan 25 kantong plastik di perutnya, memicu kekhawatiran tentang masalah sampah laut yang masif di Tanah Air.
Indonesia juga dikenal sebagai penyumbang sampah laut terbesar kedua di dunia setelah China. [em/ah]
Forum