DARWIN, AUSTRALIA —
Penerbangan-penerbangan dari dan ke Darwin, kota di ujung utara Australia, dibuka kembali Minggu (1/6) setelah terhenti selama lebih dari sehari karena awan abu dari gunung berapi di Indonesia.
Letusan Gunung Sangeang Api di Sumbawa pada Jumat mengirimkan gumpalan besar abu di atas Australia bagian utara Sabtu. Lebih dari 30 penerbangan dibatalkan dan penerbangan-penerbangan internasional lewat wilayah udara tersebut diubah jalurnya.
Penerbangan-penerbangan internasional dan domestik melanjutkan layanannya melalui Darwin, kota dengan populasi melebihi 100.000 orang pada Minggu sore, saat abu mulai hilang dari Australia utara, menurut juru bicara bandar udara internasional Darwin, Virginia Sanders.
Gumpalan abu besar yang mempengaruhi penerbangan Australia menyapu bagian tenggara sampai bagian barat Northern Territory dan sampai ke bagian selatan dan kota Alice Springs di Australia tengah.
Grace Legge, peramal cuaca penerbangan dari Pusat Penasihat Abu Vulkanik Darwin, mengatakan gunung tersebut masih meletus, namun abu tidak mengarah ke wilayah Darwin lagi.
Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Australia memperingatkan bahwa abu vulkanik, yang mengandung partikel-partikel halus, dapat merusak mesin, struktur dan jendela pesawat. (AP)
Letusan Gunung Sangeang Api di Sumbawa pada Jumat mengirimkan gumpalan besar abu di atas Australia bagian utara Sabtu. Lebih dari 30 penerbangan dibatalkan dan penerbangan-penerbangan internasional lewat wilayah udara tersebut diubah jalurnya.
Penerbangan-penerbangan internasional dan domestik melanjutkan layanannya melalui Darwin, kota dengan populasi melebihi 100.000 orang pada Minggu sore, saat abu mulai hilang dari Australia utara, menurut juru bicara bandar udara internasional Darwin, Virginia Sanders.
Gumpalan abu besar yang mempengaruhi penerbangan Australia menyapu bagian tenggara sampai bagian barat Northern Territory dan sampai ke bagian selatan dan kota Alice Springs di Australia tengah.
Grace Legge, peramal cuaca penerbangan dari Pusat Penasihat Abu Vulkanik Darwin, mengatakan gunung tersebut masih meletus, namun abu tidak mengarah ke wilayah Darwin lagi.
Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil Australia memperingatkan bahwa abu vulkanik, yang mengandung partikel-partikel halus, dapat merusak mesin, struktur dan jendela pesawat. (AP)