Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan balasan Ukraina telah "gagal," ketika ia menerima pemimpin Belarus Alexander Lukashenko di St Petersburg pada Minggu (23/7). Lukashenko sendiri merupakan sekutu dekat Putin.
"Tidak ada serangan balasan," kata kantor berita Rusia yang mengutip perkataan Lukashenko.
Putin menjawab: "Ada serangan, tetapi gagal."
Ukraina memulai serangan balasan yang telah lama diantisipasi pada bulan lalu, tetapi sejauh ini hanya mencapai sedikit kemajuan dalam melawan pasukan Rusia yang menguasai lebih dari seperenam wilayah Ukraina setelah hampir 17 bulan berperang.
Ketua Kepala Staf Gabungan militer Amerika Serikat, Jenderal Mark Milley, mengatakan pada Selasa (18/7) lalu, bahwa upaya Ukraina "jauh dari kegagalan" tetapi serangan balasan tersebut akan berlangsung panjang, keras, dan berdarah.
Akun Telegram yang terhubung dengan Lukashenko mengutip presiden Belarus itu yang mengatakan dengan nada bercanda bahwa Wagner, kelompok tentara bayaran Rusia yang sekarang melatih tentara Belarus, sangat ingin melintasi perbatasan ke Polandia, yang merupakan anggota NATO.
"Pasukan Wagner mulai membuat kami stress. Mereka ingin pergi ke barat. 'Ayo kita jalan-jalan ke Warsawa dan Rzeszow,'" kata Lukashenko seperti dikutip. Tidak ada indikasi bahwa Lukashenko serius dengan gagasan itu.
Pada Kamis (20/7), kementerian pertahanan Belarus mengatakan pasukan Wagner telah mulai melatih pasukan khusus Belarus di pusat pelatihan militer negara itu, hanya beberapa mil dari perbatasan Polandia.
Polandia mengerahkan pasukan tambahan ke perbatasan dengan Belarus sebagai reaksi atas kedatangan pasukan Wagner yang pindah ke sana setelah melakukan pemberontakan singkat di Rusia pada bulan lalu.
Putin, sebagai tanggapan, memperingatkan Polandia pada Jumat (21/7) bahwa agresi apa saja terhadap Belarus akan dianggap sebagai serangan terhadap Rusia. Moskow, kata Putin, akan menggunakan segala cara untuk bereaksi terhadap setiap permusuhan yang dilancarkan terhadap Minsk. [ka/jm]
Forum