Tautan-tautan Akses

Terjebak Pandemi di Nepal, 99 Turis Spanyol Diterbangkan Pulang


Pendaki gunung Spanyol yang terdampar, trekker dan turis tiba di bandara Kathmandu, Nepal, untuk naik penerbangan repatriasi yang diatur oleh pemerintah mereka, Jumat, 21 Mei 2021. (AP Photo/Binaj Gurubacharya)
Pendaki gunung Spanyol yang terdampar, trekker dan turis tiba di bandara Kathmandu, Nepal, untuk naik penerbangan repatriasi yang diatur oleh pemerintah mereka, Jumat, 21 Mei 2021. (AP Photo/Binaj Gurubacharya)

Puluhan warga negara Spanyol yang terjebak di Nepal sejak negara Himalaya itu memberlakukan lockdown terkait wabah virus corona bulan lalu diterbangkan ke luar dari negara itu, Jumat (21/5) dengan penerbangan repatriasi sewaan.

Penerbangan yang diatur oleh pemerintah Spanyol itu membawa pulang 99 turis Spanyol yang tiba di Nepal untuk mendaki puncak-puncak gunungnya yang terkenal atau menelusuri jalur-jalurnya sebelum negara itu memberlakukan lockdown pada 29 April di tengah lonjakan kasus virus.

Pihak berwenang telah menutup perbatasan negara dan membatalkan semua penerbangan domestik dan internasional kecuali untuk penerbangan darurat dan repatriasi. Sekolah, toko, dan pasar telah ditutup, dan orang-orang hanya diperbolehkan berbelanja di toko-toko terdekat untuk membeli bahan makanan selama beberapa jam di pagi hari. Kendaraan-kendaraan juga tidak diperbolehkan di jalanan.

Pendaki gunung Spanyol yang terdampar, trekker, dan turis tiba di bandara Kathmandu, Nepal, untuk kembali ke tanah air mereka dengan penerbangan repatriasi yang diatur oleh pemerintah Spanyol, Jumat, 21 Mei 2021.
Pendaki gunung Spanyol yang terdampar, trekker, dan turis tiba di bandara Kathmandu, Nepal, untuk kembali ke tanah air mereka dengan penerbangan repatriasi yang diatur oleh pemerintah Spanyol, Jumat, 21 Mei 2021.

Sebelumnya pekan ini, Nepal mengizinkan sejumlah penerbangan sewaan yang diatur oleh maskapai-maskapai komersial untuk menerbangkan mereka yang terjebak di negara itu ke Amerika Serikat, Eropa, Thailand, dan Arab Saudi.

Lockdown diberlakukan saat musim pendakian gunung musim semi di negara itu dimulai. Masih ada ratusan pendaki gunung asing di pegunungan negara itu, termasuk Gunung Everest. Meski beberapa dari mereka telah mendaki gunung, masih banyak lagi yang masih mendaki dan akan kembali ke Kathmandu dalam beberapa pekan ke depan saat musim berakhir.

Nepal membukukan rekor baru dalam jumlah kasus baru dan kematian harian pada bulan ini, sementara menghadapi kekurangan tempat tidur rumah sakit, obat-obatan dan oksigen. Negara ini melaporkan 8.305 infeksi baru dan 190 kematian pada Kamis, sehingga total kasus sejak pandemi menjadi lebih dari 488.500 infeksi dengan 5.847 kematian.

Nepal telah meminta bantuan komunitas internasional dalam memerangi virus itu. Pesawat Spanyol yang tiba di Nepal, Kamis, membawa bantuan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah Spanyol. Bantuan itu termasuk respirator, konsentrator oksigen, masker wajah dan alat uji virus.

Sementara itu, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mengumumkan, Kamis (20/5), bahwa mereka mengirim sejumlah penerbangan dengan bantuan darurat. Penerbangan pertama dari tiga penerbangan telah berangkat ke Kathmandu dengan membawa masker bedah, pelindung wajah, dan sarung tangan untuk para petugas kesehatan. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG