Polisi di ibukota Washington DC mengatakan pada hari Minggu (4/12) lalu telah menangkap seorang laki-laki yang melepaskan tembakan di dalam sebuah restoran pizza terkenal dan mengatakan kepada pengunjung bahwa ia sedang ‘’menyelidiki’’ teori konspirasi yang menyebar lewat berita-berita palsu ketika kampanye presiden lalu.
Berita-berita palsu yang lazim terjadi pada masa pertarungan antara calon presiden Partai Republik Donald Trump dan calon presiden Partai Demokrat Hillary Clinton, telah semakin mengaburkan fakta-fakta tentang posisi mereka dan sejarah, karena telah dipaparkan secara luas lewat media sosial.
Insiden hari Minggu lalu (4/12) terjadi di Comet Ping Pong Pizza di Washington DC, setelah beredar luas berita palsu bahwa ada jaringan pedofil di restoran itu yang terkait dengan Hillary Clinton. Pemilik restoran itu – James Alefantis – melaporkan sebelum pemilu, ia pernah berulangkali diancam akan dibunuh.
“Berita-berita ini jelas bohong. Apa yang terjadi hari ini menunjukkan konsekuensi serius akibat penyebar-luasan berita bohong dan teori-teori konspirasi yang gegabah," kata James.
Ditambahkannya, setiap orang seharusnya mengutuk upaya menyebarluaskan ‘’tuduhan-tuduhan berbahaya dan palsu’’.
Polisi mengatakan Edgar Maddison Welch yang berusia 28 tahun masuk ke restoran pizza Comet Ping Pong Minggu siang, menodongkan senjata api pada seorang karyawan restoran itu dan kemudian melepaskan tembakan. Karyawan dan pengunjung restoran itu lari lintang pukang meninggalkan lokasi, sementara kawasan bisnis di sekitarnya ditutup atau di-lockdown. Tidak seorang pun luka-luka dalam insiden itu.
Polisi mengatakan mereka mendapati dua senjata api lain di dalam restoran dan satu lainnya di dalam mobil Welch. Ia dituntut melakukan penyerangan dengan senjata berbahaya.
Di antara orang-orang yang menyebarluaskan berita palsu – yang kemudian dikenal sebagai “Pizzagate” itu – adalah Michael G. Flynn, putra tokoh yang dipilih Trump untuk menjadi penasihat keamanan nasionalnya, yaitu jendral purnawirawan Michael T. Flynn. Flynn junior – yang pernah menjadi asisten ayahnya – hari Minggu menulis di akun Twitter-nya : “Hingga #Pizzagate terbukti palsu, ini akan tetap jadi berita”.
“Pizzagate” memusatkan perhatian pada email-email yang dicuri dan dipublikasikan luas oleh WikiLeaks, yang menunjukkan Manajer Tim Kampanye Clinton John Podesta dan beberapa orang lain membahas tentang pizza. Menurut teori yang digunakan pencetus “Pizzagate” itu, pembicaraan dalam email itu merupakan kode bagi pedofil.
Belum ada bukti yang mendukung konspirasi tersebut, dan polisi mengatakan tidak ada penyelidikan yang dilakukan terhadap klaim tersebut. [em/jm]