Bandar Udara Soekarno-Hatta hari Selasa (9/8) resmi membuka terminal baru setelah bertahun-tahun beroperasi jauh di atas kapasitas penumpang.
Penerbangan-penerbangan domestik untuk maskapai Garuda Indonesia mulai beroperasi pagi ini dari Terminal 3 berbahan bangunan baja dan gelas dan bernilai total sekitar Rp 7,35 triliun. Penerbangan-penerbangan internasional akan beralih ke terminal baru itu bulan depan.
Maskapai-maskapai lain perlahan-lahan akan memindahkan penerbangan ke terminal tersebut dan perusahaan pengelola bandara berencana untuk mulai merenovasi dua terminal lama, yang masing-masing dibangun pada 1984 dan 1992, akhir tahun ini.
Indonesia merupakan salah satu pasar perjalanan udara dengan pertumbuhan paling pesat di dunia.
Namun banyak maskapai internasional melewati Jakarta karena lebih memilih bandara-bandara berkapasitas tinggi di Bangkok, Singapura atau Kuala Lumpur untuk transit di Asia Tenggara.
Operator bandara dan pemerintah berharap terminal baru tersebut, dan landasan ketiga yang sedang dibangun, akan mengubah hal tersebut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang juga mantan presiden PT Angkasa Pura yang mengelola bandara, mengatakan "terminal ini dibangun untuk mengubah citra Jakarta."
Bandara Soekarno-Hatta akan dapat mengakomodasi 62 juta penumpang per tahun begitu semua terminal yang direnovasi beroperasi lagi secara penuh pada awal 2018. Bandara ini mengakomodasi 54 juta penumpang tahun lalu, membuatnya sebagai bandara tersibuk ke-18 di dunia, menurut lembaga Airports Council International.
Kereta listrik dari bandara ke tengah kota dijadwalkan mulai beroperasi awal 2017. [hd]